Jumat 10 May 2024 17:38 WIB

Iklan iPad Pro Tuai Kritikan, Apple Disebut Tone Deaf

Iklan iPad Pro dinilai telah jauh berbeda dibandingkan saat Apple pertama kali muncul

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
 A handout photo made available by Apple Inc. on 07 May 2024 shows Apple introducing the redesigned 11-inch and all-new iPad Air, supercharged by the M2 chip during an Apple virtual event in Cupertino, California, USA, 07 May 2024.
Foto: EPA-EFE/APPLE INC
A handout photo made available by Apple Inc. on 07 May 2024 shows Apple introducing the redesigned 11-inch and all-new iPad Air, supercharged by the M2 chip during an Apple virtual event in Cupertino, California, USA, 07 May 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Iklan yang baru dirilis yang mempromosikan iPad Pro baru dari Apple telah cukup mengejutkan secara daring. Iklan ini menuai berbagai komentar dari kritikus.

Iklan tersebut, yang dirilis pada Selasa (7/5/2024), menunjukkan mesin press hidrolik menghancurkan hampir semua instrumen kreatif yang digunakan seniman dan konsumen selama bertahun-tahun, mulai dari piano dan pemutar rekaman, hingga tumpukan cat, buku-buku, kamera-kamera, dan peninggalan gim-gim arcade. Setelah mesin press hidrolik terangkat ke atas, muncul iPad Pro baru.

Baca Juga

“iPad terkuat yang pernah ada juga merupakan yang tertipis,” kata seorang narator di akhir iklan, dilansir Japan Today, Jumat (10/5/2024). 

Niat Apple tampak jelas. Yaitu, lihatlah semua hal yang dapat dilakukan oleh produk baru ini. Namun para kritikus menyebutnya tone deaf, dengan beberapa pakar pemasaran menyatakan bahwa pelaksanaan kampanye tidak berhasil. 

“Saya mendapat reaksi yang sangat meresahkan terhadap iklan tersebut,” kata Americus Reed II, profesor pemasaran di The Wharton School of the University of Pennsylvania.

“Saya memahami secara konseptual apa yang mereka coba lakukan, tapi … saya pikir yang terjadi adalah, inilah teknologi yang menghancurkan kehidupan yang penuh nostalgia (dari masa lalu).” 

Iklan ini juga muncul pada saat banyak orang merasa tidak yakin atau takut melihat pekerjaan atau rutinitas sehari-hari mereka “digantikan” oleh kemajuan teknologi, terutama di tengah pesatnya komersialisasi kecerdasan buatan (AI) generatif. Menurut Reed dan yang lainnya, menyaksikan barang-barang kesayangan dihancurkan hingga terlupakan tidak membantu mengekang rasa takut tersebut. 

Beberapa selebritas juga termasuk yang menyuarakan kritik terhadap program komersial “Crush!” Apple di media sosial pekan ini. 

“Kehancuran pengalaman manusia. Atas perkenan Silicon Valley,” tulis aktor Hugh Grant di platform media sosial X, dalam postingan ulang yang dibagikan oleh CEO Apple Tim Cook tentang iklan tersebut. 

Beberapa berpendapat bahwa iklan itu....

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement