REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bicara sejarah Bluetooth, khususnya tentang audio, maka perlu meninjau kembali era pertengahan sampai akhir tahun 90-an. Chuck Sabin, direktur senior di Bluetooth Special Interest Group (SIG), mengungkap sejauh mana kemajuan Bluetooth, mulai dari headset mono yang hanya digunakan untuk komunikasi suara hingga perangkat masa kini yang mampu mengalirkan musik berkualitas lossless.
Telepon seluler mulai populer di pertengahan 90-an. Penggunaan telepon genggam secara handsfree di dalam mobil mulai diperlukan.
Salah satu ponsel pertama dengan Bluetooth berasal dari merek Ericsson pada akhir tahun 1990-an, meskipun model yang diperbarui baru sampai ke konsumen pada tahun 2001. Pada tahun yang sama, IBM ThinkPad A30 menjadi laptop pertama yang dilengkapi Bluetooth. Saat ini, tujuan utama teknologi radio jarak pendek adalah untuk panggilan suara.
“Ada banyak orang yang menggunakan headset mono dan mikrofon ini,” kata Sabin, seperti dilansir dari Engadget, Senin (20/5/2024).
Dulu, perangkat elektronik kerap berukuran besar, dan beberapa di antaranya memiliki sinar lampu yang mengganggu. Ini jelas jauh berbeda dari model earbud nirkabel yang tersedia saat ini.
Bluetooth terus berkembang, dengan memanfaatkan layanan musik dan streaming audio. Dibandingkan dengan panggilan suara, streaming berkelanjutan memerlukan Bluetooth untuk mendukung kecepatan data yang lebih tinggi dan latensi yang lebih rendah.
Jika Bluetooth 1.0 dikhususkan untuk panggilan, versi 2.0 mulai mencapai kecepatan yang diperlukan untuk streaming audio lebih dari 2 Mb/s. Namun, kata Sabin, spesifikasi 2.1 yang diadopsi oleh Bluetooth SIG pada tahun 2007 adalah ketika semua kemampuan streaming audio diterapkan di mobil, telepon, headphone, headset, dan lainnya.
Tentu saja, masih perlu beberapa tahun sebelum headphone nirkabel menjadi mainstream. Pada awal tahun 2000-an, headphone masih terhubung langsung ke ponsel atau perangkat sumber lainnya.
Bluetooth menjadi fitur standar....