Selasa 05 Mar 2024 11:11 WIB

Ditemukan Dua Lubang Hitam Raksasa, 28 Miliar Kali Lebih Berat dari Matahari 

Sistem lubang hitam supermasif terletak di galaksi elips B2 0402+379.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Ilustrasi dua lubang hitam supermasif.
Foto:

Penggabungan yang terhenti 

Massa dua lubang hitam di sistem-sistem ini begitu besar sehingga tim berpikir dibutuhkan populasi bintang yang sangat besar di sekitar mereka untuk mendekatkan lubang hitam supermasif tersebut. Ketika hal ini terjadi, namun, energi yang dilepaskan dari biner telah melemparkan materi menjauh dari sekitarnya. 

Hal ini menyebabkan pusat B2 0402+379 kehilangan bintang dan gas yang cukup dekat dengan biner untuk melepaskan energi darinya. Akibatnya, perkembangan kedua lubang hitam supermasif ini terhadap satu sama lain terhenti saat mereka mendekati tahap akhir sebelum penggabungan. 

Hasil tim ini memberikan konteks penting mengenai pembentukan biner lubang hitam supermasif setelah penggabungan galaksi, tetapi juga mendukung gagasan bahwa massa biner-biner tersebut merupakan bagian integral dalam menghentikan lubang hitam agar tidak mengikutinya. Tim saat ini tidak yakin apakah dua lubang hitam supermasif dalam biner terberat yang pernah terdeteksi akan mengatasi jeda ini untuk akhirnya bergabung atau apakah mereka akan terkunci dalam ketidakpastian penggabungan secara permanen. 

“Kami menantikan investigasi lanjutan terhadap inti B2 0402+379 di mana kita akan melihat berapa banyak gas yang ada,” kata Tirth Surti, penulis utama penelitian dan sarjana dari Stanford. “Ini akan memberi kita lebih banyak wawasan tentang apakah lubang hitam supermasif pada akhirnya bisa bergabung atau tetap terdampar sebagai biner.”

Salah satu cara untuk menghentikan menjauhnya supermasif ini adalah jika galaksi lain bergabung dengan B2 0402+379, sehingga melemparkan lebih banyak bintang, gas, dan lubang hitam supermasif lainnya ke dalam campuran tersebut dan mengganggu keseimbangan yang rapuh ini. Fakta bahwa B2 0402+379 adalah sebuah galaksi fosil yang tidak terganggu selama miliaran tahun membuat skenario ini mungkin terjadi.

 

Satu hal yang dipastikan oleh penelitian ini adalah betapa bergunanya data arsip dari teleskop seperti Gemini North, yang dipasangkan dengan teleskop Gemini South yang terletak di sebuah gunung di Andes Chile untuk membentuk International Gemini Observatory, bagi para astronom.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement