Sabtu 17 Feb 2024 13:20 WIB

Gmail Bikin Aturan Baru Soal Pengiriman Pesan Massal

Pengirim massal memiliki waktu hingga untuk menerapkan berhenti berlangganan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolandha
Gmail. Mulai April 2024, Google akan menerapkan aturan baru pengiriman pesan massal.
Foto: Imore
Gmail. Mulai April 2024, Google akan menerapkan aturan baru pengiriman pesan massal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulai April 2024, Google akan menerapkan aturan baru pengiriman pesan massal. Aturan baru ini diberlakukan untuk melindungi pengguna Gmail dari pesan massal yang tidak diinginkan. 

Melansir Forbes, Sabtu (17/2/2024), dilaporkan bahwa beberapa pengirim email pemasaran massal mulai menerima pesan kesalahan terkait beberapa pesan yang dikirim ke akun Gmail. Namun, juru bicara Google mengatakan, kesalahan spesifik seperti itu bukanlah hal baru tetapi sudah ada sebelumnya dari persyaratan otentikasi.

Baca Juga

Google juga telah mengkonfirmasi bahwa, mulai April, mereka akan mulai menolak persentase lalu lintas email yang tidak patuh, dan akan secara bertahap meningkatkan tingkat penolakan. Google mengatakan, misalnya dari 100 persen, jika 75 persen lalu lintas memenuhi pedoman autentikasi pengirim email baru, maka persentase dari 25 persen sisanya yang tidak mematuhi kebijakan akan ditolak.

Belum jelas berapa persentasenya. Google mengatakan bahwa dalam hal penegakan aturan baru, hal tersebut akan dilakukan bertahap dan progresif.

Pendekatan yang lambat dan mantap ini tampaknya sudah dimulai, dengan kesalahan sementara pada persentase kecil dari lalu lintas email yang tidak patuh, sudah mulai terjadi bulan ini. Google juga mengatakan, pengirim massal akan memiliki waktu hingga 1 Juni 2024 untuk menerapkan berhenti berlangganan sekali klik di semua pesan komersial dan promosi.

Perubahan ini hanya akan berdampak pada pesan massal yang dikirim ke akun Gmail pribadi. Pengirim email massal ke akun pribadi, yang mengirim setidaknya 5.000 pesan sehari ke beberapa akun Gmail, akan diminta untuk mengautentikasi email keluar serta menghindari pengiriman email yang tidak diinginkan atau tidak diminta.

Batas 5.000 pesan dihitung pada email yang dikirim dari domain primer yang sama, berapa pun jumlah subdomain yang digunakan. Batas tersebut hanya perlu dicapai satu kali agar domain dianggap sebagai pengirim massal permanen.

Pedoman ini tidak berlaku untuk pesan yang dikirim ke akun Google Workspace. Tapi ini berlaku untuk semua pengirim pesan, termasuk mereka yang menggunakan Google Workspace, harus memenuhi persyaratan baru.

Seorang juru bicara Google mengatakan, persyaratan tersebut diterapkan untuk meningkatkan keamanan sisi pengirim dan meningkatkan kontrol yang dimiliki pengguna atas apa yang masuk ke kotak masuk mereka. Bagi penerima, hal ini berarti mereka dapat mempercayai pengirim email yang mereka terima adalah orang atau organisasi tersebut, sehingga mengurangi risiko phishing bagi mereka karena pelaku kejahatan biasanya mengeksploitasi celah autentikasi.

“Bahkan, jika memenuhi persyaratan ini, justru akan membantu pengirim menjangkau mereka yang menginginkan pesan mereka dengan lebih efektif, dengan berkurangnya risiko spoofing dan pembajakan dari pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement