Sabtu 17 Feb 2024 11:45 WIB

Sang Anak Beri Kesaksian Ketua KPPS yang Meninggal Sudah Sakit Sebelum Bertugas

Sandy menduga ayahnya kelelahan dan telat makan serta minum saat bertugas.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agus raharjo
Jenazah (ilustrasi).
Foto: Antara/ca
Jenazah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Jajang Safaat Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 18 Pasirwangi, Ujungberung, Kota Bandung meninggal dunia, Jumat (16/2/2024) diduga akibat kelelahan. Almarhum telah dimakamkan di pemakaman keluarga, pada Sabtu (17/2/2024).

Sandy Wijaya anak pertama almarhum mengungkapkan H-1 pencoblosan ayahnya tengah sakit. Namun, karena memiliki tanggung jawab sebagai ketua KPPS, almarhumah tetap bekerja sebagai KPPS.

Baca Juga

"Lagi sakit, karena tanggung jawab sebagai ketua mau gimana lagi. Ke pos (ngecek) balik lagi ke rumah istirahat," ucap dia, Sabtu (17/2/2024).

Baginya, ia mengatakan sosok ayahnya bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan. Meski sudah menyelesaikan kegiatan pencoblosan hingga penghitungan suara tetap mengecek perkembangan.

Sandy menuturkan ayahnya mengalami kelelahan disamping telat makan dan minum saat hari pencoblosan. "Kelelahan, telat makan dan minum," kata dia.

Juju Juariah adik Jajang mengatakan almarhum sempat pulang saat penghitungan suara karena kondisi kesehatan yang kelelahan dan mengalami sesak. Selanjutnya, Kamis (15/2/2024) dibawa ke dokter umum untuk diperiksa dan diberi obat.

Namun, kondisi Jajang belum pulih. Hingga pada Jumat (16/2/2024) dirujuk ke Rumah Sakit Al Islam dengan keadaan tensi rendah dan detak jantung yang berdetak cepat.

Juju mengatakan kondisi Jajang semakin memburuk bahkan dokter sempat menggunakan alat pacu jantung. Namun, nyawa kakaknya tersebut tidak dapat tertolong.

"Ini udah takdirnya udah menerima dengan ikhlas," ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement