Jumat 26 Jan 2024 15:04 WIB

Pesawat SLIM milik Jepang Berhasil Mendarat di Bulan dengan Tepat 

SLIM mendarat dalam jarak 100 meter dari lokasi pendaratan yang dipilih.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Perwakilan Badan Eksplorasi Dirgantara (JAXA) mengungkapkan Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) melakukan pendaratan yang aneh namun tepat di bulan.
Foto:

Kegagalan mesin ini menyebabkan SLIM melayang sejauh 55 meter dari lokasi pendaratan yang dipilih. Tanpa kesalahan tersebut, SLIM bisa mendarat sedekat 10 (sekitar 3,04 meter) hingga 13 kaki (3,9 meter) dari wilayah bulan yang dipilih. 

Gambar SORA-Q menunjukkan pergeseran posisi yang berarti SLIM berada di lereng kawah bulan. Kemiringan ini menyebabkan pesawat ruang angkasa berguling ke arah barat hingga mencapai hidungnya. 

Penempatan SLIM berarti bahwa pesawat ruang angkasa tersebut sejauh ini dapat menggunakan panel-panel surya untuk menghasilkan listrik, dan para insinyur mematikan baterai SLIM sekitar 2,5 jam setelah mendarat untuk menghemat daya. Para Ilmuwan JAXA tetap berharap situasi ini akan berubah ketika arah sinar matahari di bulan berubah. 

Namun semua harapan akan hidupnya SLIM kembali akan sirna seiring dengan sinar matahari pekan depan pada 1 Februari ketika malam tiba di bulan, membawa cuaca yang sangat dingin. 

“SLIM tidak dirancang untuk bertahan di malam bulan,” jelas Sakai. 

Pendaratan SLIM menjadikan Jepang sebagai negara kelima yang melakukan pendaratan lunak di bulan setelah Rusia (saat itu Uni Soviet), Amerika Serikat (AS), China, dan India. Minat untuk melakukan pendaratan-pendaratan  presisi di bulan semakin meningkat seiring dengan upaya beberapa negara untuk mengembalikan awak manusia ke permukaan bulan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. 

 

Pendaratan di dekat lokasi-lokasi yang dianggap kaya akan air es dan sumber daya lainnya akan menjadi kunci untuk menciptakan keberadaan manusia yang berkelanjutan di bulan. AS bertujuan untuk mendaratkan para awaknya di bulan paling cepat pada tahun 2026 dengan misi Artemis 3, sementara Cina ingin mendaratkan awaknya di bulan pada akhir dekade ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement