Senin 06 May 2024 08:49 WIB

Pendarat di Bulan Jepang Bangun dari Tidur Lunar, Ambil Foto Baru

Pendarat bulan Jepang terbangun untuk ketiga kalinya dan mengirim sinyal ke bumi.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Friska Yolandha
This image provided by the Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA)/Takara Tomy/Sony Group Corporation/Doshisha University shows an image taken by a Lunar Excursion Vehicle 2 (LEV-2) of a robotic moon rover called Smart Lander for Investigating Moon, or SLIM, on the moon
Foto: JAXA/Takara Tomy via AP
This image provided by the Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA)/Takara Tomy/Sony Group Corporation/Doshisha University shows an image taken by a Lunar Excursion Vehicle 2 (LEV-2) of a robotic moon rover called Smart Lander for Investigating Moon, or SLIM, on the moon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendarat di Bulan yang dijuluki The Smart Lander for Investigating Moon (Slim) dari badan antariksa Jepang, Jaxa, telah mengejutkan para ilmuwan dengan kemampuannya bangun dari tidur lunar dan mengambil foto-foto baru dari permukaan Bulan. Meskipun mengalami kesulitan awal saat mendarat pada Januari lalu, Slim terus menunjukkan ketangguhannya.

Meskipun awalnya mengalami kesulitan karena mendarat menyamping, menyebabkan panel surya tidak berfungsi dengan baik, Slim berhasil bertahan melalui malam di bulan yang keras. Kini, pendarat tersebut telah dibangunkan untuk ketiga kalinya dan berhasil mengirimkan gambar-gambar kembali ke Bumi.

Baca Juga

Tim di Jaxa memberikan apresiasi yang tinggi terhadap ketangguhan Slim, dengan mengungkapkan kekagumannya melalui media sosial. Malam lunar, yang berlangsung selama 14 hari Bumi, merupakan tantangan besar karena suhu bisa turun hingga minus 130 derajat Celsius.

Jaxa akan terus memantau Slim untuk memahami lebih lanjut tentang kemampuannya bertahan dalam kondisi tersebut, dan untuk mengantisipasi kesalahan potensial yang dapat terjadi. Rencananya, Slim akan kembali aktif pada pertengahan hingga akhir Mei, saat sel surya mulai menghasilkan listrik kembali.

Misi Slim bertujuan untuk menyelidiki lapisan dalam permukaan Bulan, dan keberhasilannya membuka pintu untuk pemahaman yang lebih baik tentang satelit alami Bumi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement