Senin 17 Apr 2023 11:35 WIB

Cara Astronom Temukan Planet Baru di Luar Tata Surya

Para peneliti menggunakan kombinasi terobosan baru untuk mendeteksi planet.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Para peneliti menggunakan kombinasi terobosan deteksi planet tidak langsung dan langsung untuk menemukan dunia jauh, yang dikenal sebagai HIP 99770 b/ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/ESO/L. Calcada
Para peneliti menggunakan kombinasi terobosan deteksi planet tidak langsung dan langsung untuk menemukan dunia jauh, yang dikenal sebagai HIP 99770 b/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Para astronom telah menemukan planet luar surya atau planet di luar tata surya baru. Namun, cara mereka menemukannya mungkin sama pentingnya dengan penemuan itu sendiri.

Para peneliti menggunakan kombinasi terobosan deteksi planet tidak langsung dan langsung untuk menemukan dunia jauh, yang dikenal sebagai HIP 99770 b. Kombinasi itu bisa membuat kita lebih dekat untuk menemukan planet  luar surya mirip Bumi di antara bintang tetangga yang jauh.

Baca Juga

Pencitraan langsung adalah apa yang diharapkan oleh sebagian besar pengamat biasa sebagai inti dari perburuan planet luar surya, yaitu menggunakan teleskop yang kuat dengan optik canggih untuk menangkap gambar benda planet yang jauh. Namun, pencitraan langsung paling efektif untuk planet yang mengorbit jauh dari bintangnya, planet luar surya yang lebih dekat dengan mataharinya biasanya terhalang oleh cahaya terang bintang, sehingga sulit untuk dideteksi atau dicitrakan. Artinya, ketika mereka lebih jauh, ada kontras yang lebih besar antara cahaya planet luar surya dan bintang.

Sementara itu, pencitraan tidak langsung (astrometri presisi) mencari bintang yang tampak "bergoyang", yang berarti gravitasinya mungkin dipengaruhi oleh planet luar surya (jika tidak terlihat oleh kita). Metode ini dapat lebih mudah mendeteksi keberadaan planet yang mengorbit lebih dekat dengan bintangnya, seperti hubungan Bumi dengan Matahari. Akibatnya, pencitraan tidak langsung telah menghasilkan lebih dari 5.000 penemuan planet luar surya, sementara pencitraan langsung hanya menangkap sekitar 20.

Dilansir Engadget, Senin (17/4/2023), tim peneliti internasional, yang dipimpin oleh Thayne Currie dari National Astronomical Observatory of Japan (NAOJ) dan University of Texas di San Antonio, menggabungkan kedua metode tersebut untuk menemukan planet luar surya baru tersebut.

Pertama, mereka menggunakan data dari Hipparcos-Gaia Catalog of Accelerations (sebuah peta yang melacak posisi dan gerakan tepat dari hampir dua juta bintang di Bima Sakti) untuk mengidentifikasi bintang HIP 99770 sebagai kandidat utama untuk menampung sebuah planet luar surya. Kemudian, mereka menggunakan teleskop Subaru Jepang yang sangat kuat (di Mauna Kea, Hawaii) untuk secara langsung mencitrakan eksoplanet yang baru ditemukan, dengan judul kreatif HIP 99770 b.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement