Selasa 08 Feb 2022 09:10 WIB

Pertama Kali, Astronom Temukan Lubang Hitam Terisolasi

Biasanya, lubang hitam berpasangan dengan bintang neutron.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Lubang Hitam (ilustrasi)
Foto:

 

Sekarang, dengan bantuan Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA, para ilmuwan telah menemukan lubang hitam bermassa bintang yang terisolasi. Lokasinya  sekitar 5.150 tahun cahaya dari Bumi.

"Kami sekarang tahu bahwa lubang hitam yang terisolasi itu ada," kata Sahu.

"Dan mereka memiliki massa yang mirip dengan lubang hitam yang ditemukan di biner. Dan pasti ada banyak di luar sana."

Kunci di balik penemuan ini adalah seberapa kuat medan gravitasi, seperti yang dimiliki lubang hitam, membengkokkan struktur ruang dan waktu. Dengan demikian, mereka dapat bertindak seperti kaca pembesar, sebuah fenomena yang dikenal sebagai "pelensaan gravitasi."

"Jika seseorang dapat mendeteksi dan mengukur pembelokan cahaya yang disebabkan oleh benda-benda masif ini, dimungkinkan untuk mendeteksi dan mengukur massanya," kata Sahu.

Sejumlah program survei berbasis darat memantau jutaan bintang setiap malam untuk mendeteksi peristiwa lensa gravitasi di mana sebuah bintang perlahan-lahan menjadi terang dan memudar selama berhari-hari atau berbulan-bulan. Fenomena pelensaan mikro ini disebabkan oleh objek yang mengintervensi, dapat berupa bintang atau katai putih atau bintang neutron atau lubang hitam atau sebagainya. 

Program survei biasanya mendeteksi sekitar 2.000 peristiwa pelensaan mikro per tahun. Sebagian kecil di antaranya adalah diperkirakan disebabkan oleh lubang hitam.

Semakin besar massa objek lensa gravitasi, semakin lama kecerahan yang dihasilkan. Karena lubang hitam diperkirakan berukuran besar, peristiwa pelensaan mikronya diperkirakan akan berlangsung lama.

"Jadi kami menggunakan dua hal ini sebagai kriteria utama kami. Peristiwa itu harus memiliki durasi yang lama, dan lensa tidak boleh memancarkan cahaya apa pun."

Namun, bintang bermassa kecil yang bergerak lambat di langit mungkin juga terlihat relatif gelap dan menghasilkan peristiwa lensa gravitasi berdurasi panjang. Salah satu cara untuk membedakan lubang hitam terisolasi dari bintang bermassa kecil adalah fakta bahwa lubang hitam akan membelokkan cahaya dari bintang latar belakang yang besarannya cukup untuk diukur dengan Hubble.

"Jika pengamatan Hubble menunjukkan defleksi besar tetapi tidak ada cahaya dari lensa, maka itu adalah lubang hitam," ucap dia.

Dengan menggabungkan pengamatan Hubble dengan data teleskop darat, para ilmuwan menemukan peristiwa pelensaan mikro selama 270 hari, yang disebut MOA-2011-BLG-191/OGLE-2011-BLG-0462. Dari pengamatan ini membuat astronom menyimpulkan peristiwa itu berasal dari lubang hitam yang terisolasi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement