Kamis 09 Sep 2021 08:34 WIB

Astronom Deteksi Fenomena Bintang 'Makan' Bintang

Kanibalisme bintang ini menghasilkan emisi dengan energi 10 triliun kali matahari.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Supernova (ilustrasi).
Foto:

 

Proses ini dapat terjadi karena bintang masif yang mampu mengakhiri hidup mereka dalam supernova sering kali tercipta berpasangan yang disebut sistem biner, yang mengorbit satu sama lain. 

 

Dalam sistem biner, salah satu bintang pasti akan lebih besar dari yang lain. Karena kedua bintang sangat besar, massanya yang sangat besar akan membuat mereka terbakar sangat panas dan rentang hidup mereka dalam istilah galaksi akan relatif pendek. 

 

Dari dua bintang, yang lebih besar akan terbakar lebih panas dan menghabiskan bahan bakar nuklirnya lebih cepat, sebelum membengkak menjadi bintang super raksasa dan akhirnya meledak dalam supernova. 

 

Sisa-sisa bintang pertama, tanpa proses nuklir yang diperlukan untuk melawan gravitasi besar yang diciptakan oleh massanya, akan runtuh menjadi bintang neutron ultra-padat atau singularitas gravitasi lubang hitam. Fenomena ini secara kolektif dikenal sebagai benda padat. 

 

Materi dari inti bintang berinteraksi dengan penyusup, menciptakan piringan materi super panas yang meluas ke luar dan pancaran energi. Materi yang sangat besar meledak tegak lurus ke piringan dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. 

 

Emisi ini bertabrakan dengan materi yang bergerak lebih lambat di sekitar bintang dengan energi yang luar biasa, menciptakan ledakan sinar-X yang dapat dilihat dari jarak 480 juta tahun cahaya.

 

"Jet itulah yang menghasilkan sinar-X yang terlihat oleh instrumen MAXI di Stasiun Luar Angkasa Internasional, dan ini menegaskan tanggal peristiwa ini pada tahun 2014," kata Dillon Dong, penulis utama makalah di sebuah wawancara dengan Observatorium Astronomi Radio Nasional.

 

Saat ini terjadi, intrusi objek padat ke dalam inti bintang menyebabkannya meledak dalam supernova hampir seketika. Bahan dari ledakan itu juga dikeluarkan ke luar dengan kecepatan tinggi dan setelah beberapa tahun menyusul gas yang dikeluarkan sebelumnya dan menghantamnya. Peristiwa ini menciptakan ledakan gelombang radio lebih lanjut yang juga dapat Anda lihat dari jarak 480 juta tahun cahaya.

 

Hasil akhir dari semua fenomena ini adalah sepasang objek kompak, lubang hitam, bintang neutron, atau salah satunya, mengorbit satu sama lain seperti sebelumnya, dikelilingi oleh awan gas yang bersinar sangat terang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement