Jumat 22 Mar 2024 20:37 WIB

Setelah Ingenuity, Bagaimana Ilmuwan Bisa Kembali Mencapai Langit Mars 

NASA mengembangkan Mars Aerial and Ground Intelligent Explorer untuk misi lanjutan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolandha
Helikopter Ingenuity NASA dan JPL di permukaan Mars seperti yang terlihat oleh kamera Mastcam-Z milik penjelajah Perseverance pada 4 Februari 2024.
Foto:

Mekanisme ini berfungsi untuk meningkatkan gaya angkat dan mengurangi gaya hambat. CoFlow Jets dan baling-baling MAGGIE harus bekerja lebih keras di Mars daripada di Bumi karena atmosfer yang lebih tipis, yaitu hanya 6,25 milibar di permukaan, dibandingkan dengan Bumi yang memiliki tekanan 1.013 milibar di permukaan laut.

Situasi itu menjadi lebih buruk lagi di musim dingin, ketika tekanan atmosfer turun sebesar 25 persen karena karbon dioksida membeku di lapisan kutub.

Oleh karena itu, studi fase 1 akan menyelidiki bagaimana MAGGIE dapat berhasil beroperasi di atmosfer yang tipis. Kemudian, MAGGIE akan dinominasikan untuk dimasukkan dalam fase 2, di mana tim akan menerima dana lebih besar untuk mengembangkan lebih lanjut konsep dan parameter misi.

Hal tersebut mencakup tujuan sains seperti menyelidiki magnetisme Mars dan sisa-sisa dinamo internalnya, serta mempelajari anomali gas metana yang berpotensi menjadi produk biologi. Tentu saja MAGGIE juga akan memberikan pemandangan yang menakjubkan.

MAGGIE memiliki beberapa tugas besar yang harus diisi, baru pada Januari 2024 misi helikopter kecil Ingenuity yang perkasa berakhir setelah 72 penerbangan. Pelakunya adalah beberapa kerusakan terkait penerbangan yang terjadi pada bilah rotor Ingenuity. Sementara itu, misi helikopter ke Titan yang diberi nama Dragonfly akan diluncurkan pada 2028.

Perlu juga dipertimbangkan bahwa MAGGIE bukanlah satu-satunya konsep yang berhasil menerima pendanaan tahap 1 NIAC. Total ada selusin proyek, termasuk misi pengembalian sampel ke Venus, interferometer garis dasar yang sangat panjang yang akan mengirim teleskop radio ke sisi terjauh tata surya, dan segerombolan pesawat ruang angkasa kecil yang suatu hari nanti bisa melakukan hal tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement