Selasa 06 Feb 2024 15:10 WIB

AI Bakal Jadi Penanda Matinya Industri Musik Atau Jadi Era Baru Kreativitas?

AI generatif mampu membuat konten sendiri termasuk suara asli, lirik, hingga lagu.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi bermain musik. Sejumlah mahasiswa doktoral mengembangkan kemampuan AI dalam bermusik.
Foto:

Pada November 2024, The Beatles merilis "Now and Then", yang dianggap sebagai lagu terakhir mereka dan menampilkan suara John Lennon yang diekstrapolasi dengan AI dari rekaman lama. Warner Music (WMG.O), membuka tab baru, mengatakan pada November 2024 bahwa mereka bermitra dengan mendiang penyanyi Prancis Edith Piaf untuk menciptakan kembali suaranya menggunakan AI.

Meskipun label dan perusahaan streaming bermitra untuk memasarkan teknologi tersebut, banyak ahli mengatakan AI menimbulkan masalah hukum dan etika. “Pembangunan yang melanggar hukum akan membahayakan peluang AI generatif,” kata direktur kebijakan hukum global di International Federation of the Phonographic Industry (IFPI), Abbas Lightwalla.

Namun regulasi AI generatif masih dalam tahap awal.

“Saya rasa AI bisa mendapat tempat dalam rantai produksi musik, jika dipandu dengan cara yang benar, dan jika kita memastikan bahwa para musisi tetap memegang kendali dalam jumlah tertentu, dan juga para pemainnya,” kata Dr Barthet.

“Tetapi mungkin ada situasi di mana (AI) menghasilkan karya musik untuk hal-hal baru yang bahkan belum muncul, dunia virtual baru,” kata dia lagi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement