Sabtu 18 May 2024 07:17 WIB

Astronom Temukan Planet Baru Seukuran Bumi, Namanya Speculoos-3 b

Planet Speculoos-3 b mengorbit bintang kerdil bersuhu teramat dingin.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Planet Bumi (ilustrasi). Astronom internasional menemukan planet seukuran Bumi yang mengorbit bintang ultradingin. Planet itu diberi nama Speculoos-3 b.
Foto: www.freepik.com
Planet Bumi (ilustrasi). Astronom internasional menemukan planet seukuran Bumi yang mengorbit bintang ultradingin. Planet itu diberi nama Speculoos-3 b.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim astronom internasional mendeteksi planet baru seukuran Bumi yang mengorbit bintang kerdil merah yang bersuhu sangat dingin. Lokasi planet dari Bumi berjarak 55 tahun cahaya, dan merupakan planet kedua yang ditemukan di sekitar bintang jenis tersebut.

Dikutip dari situs resmi University of Birmingham, Jumat (17/5/2024), planet itu diberi nama Speculoos-3 b. Planet butuh waktu sekitar 17 jam untuk menyelesaikan orbit bintang yang dua kali lebih dingin dari Matahari, dengan massa 10 kali lebih kecil dan kecerahan 100 kali lebih rendah.

Baca Juga

Pergantian siang dan malam di Speculoos-3 b sepertinya tidak ada habisnya. Planet tersebut kemungkinan besar terkunci pasang surut, sehingga sisi yang sama (siang hari) selalu menghadap bintang dalam hubungan yang mirip dengan Bumi dan Bulan.

Temuan yang diterbitkan pada 15 Mei 2024 di Nature Astronomy tersebut didapatkan para astronom yang tergabung dalam proyek SPECULOOS alias Search for Planets Eclipsing Ultra-cool Stars. Proyek dipimpin oleh University of Liège di Belgia.

Terlibat pula perwakilan Universitas Birmingham, Cambridge, Bern, serta Massachusetts Institute of Technology. Para astronom menggunakan jaringan teleskop robotik yang berbasis di seluruh dunia untuk mencari eksoplanet yang mengorbit bintang katai ultradingin.

Bintang katai ultradingin sangat umum ditemukan, mencakup sekitar 70 persen bintang di galaksi Bima Sakti. Bintang yang sangat redup ini juga tersebar di langit, sehingga para ilmuwan harus mengamati data dari teleskop selama beberapa pekan, memantau setiap bintang satu per satu.

Astronom Michaël Gillon yang merupakan penulis utama studi, menjelaskan bahwa program Speculoos secara khusus mengamati bintang katai ultradingin dan kondisi di sekitarnya. Mereka mencari planet berbatu yang cocok untuk studi mendetail.

"Pada 2017, prototipe Speculoos menggunakan Teleskop TRAPPIST menemukan sistem TRAPPIST-1 yang terkenal, terdiri dari tujuh planet seukuran Bumi, beberapa di antaranya berpotensi layak huni. Ini adalah awal yang luar biasa," ungkap Gillon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement