Ahad 19 Jun 2022 20:51 WIB

Teleskop Hubble Ungkap Bintang Kerdil Putih Memangsa Material Berbatu

Bintang kerdil putih G238-44 memakan material berbatu dan es di sekitarnya.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Dwi Murdaningsih
Bintang katai putih (ilustrasi).
Foto: Sciencepic
Bintang katai putih (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika bintang kehabisan bahan bakar dan mencapai akhir hidupnya, bintang berukuran besar meledak dalam supernova besar. Namun, bintang yang lebih kecil mengalami perubahan yang berbeda di mana mereka membuang sebagian massanya, menciptakan nebula planet di sekitar mereka dan meninggalkan inti kecil yang padat yang disebut kerdil putih.

Seperti kebanyakan bintang, matahari kita yang akhirnya akan menjadi kerdil putih, bersinar dengan sisa panas tetapi tidak lagi menghasilkan energi melalui fusi.

Baca Juga

Dilansir dari Digital Trends, Ahad (19/6/2022), meskipun tidak lagi aktif dalam hal fusi, kerdil putih masih merupakan bintang yang tangguh. Sebab, sisa-sisa bintang runtuh ke inti kecil, itu sangat padat, dan gravitasi inti ini dapat mendatangkan malapetaka pada benda-benda di sekitarnya. Baru-baru ini, Teleskop Luar Angkasa Hubble mengungkap kasus kanibalisme kosmik, dengan bintang kerdil putih memakan material berbatu dan es dari lingkungan sekitar.

 

Kerdil putih, yang disebut G238-44, adalah yang pertama yang diamati mengakresi material berbatu-logam dan material es, yang penting karena ini adalah komponen kunci dari mana planet terbentuk. Oleh karena itu, mempelajari kerdil putih ini dapat membantu para peneliti untuk mempelajari tentang bagaimana sistem planet terbentuk.

Para ilmuwan tahu bahwa ketika bintang membusung menjadi raksasa merah sebelum kehilangan massanya dan menjadi kerdil putih, mereka secara dramatis berdampak pada planet mana pun di sekitarnya. Karena kerdil putih yang dipelajari oleh Hubble menarik materi yang terkait dengan pembentukan planet, termasuk unsur-unsur seperti nitrogen, oksigen, magnesium, silikon dan besi, para peneliti dapat mengamati campuran unsur-unsur yang akan masuk ke planet ketika mereka pertama kali terbentuk.

Selain itu, fakta bahwa kerdil putih menarik benda-benda es menunjukkan bahwa komet mungkin umum di sistem planet, yang mendukung teori bahwa air bisa dibawa ke Bumi awal oleh komet atau asteroid.

“Kehidupan seperti yang kita tahu membutuhkan planet berbatu yang ditutupi dengan berbagai elemen seperti karbon, nitrogen, dan oksigen,” kata salah satu peneliti, Benjamin Zuckerman, dalam sebuah pernyataan.

“Kelimpahan unsur yang kita lihat pada kerdil putih ini tampaknya membutuhkan tubuh induk yang berbatu dan kaya akan volatil-contoh pertama yang kami temukan di antara penelitian ratusan kerdil putih,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement