Senin 02 May 2022 18:38 WIB

Fakta Menarik Garis Karman, Batas Antara Bumi dan Luar Angkasa

Semakin jauh dari Bumi, atmosfer menjadi kurang padat

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Luar angkasa (ilustrasi)
Foto:

Garis ini menandai batas Bumi dan ruang angkasa. Garis ini tidak hanya menunjukkan di mana batas-batas pesawat terbang, tetapi juga penting bagi para ilmuwan dan insinyur ketika mencari tahu bagaimana menjaga pesawat ruang angkasa dan satelit mengorbit Bumi dengan sukses.

“Garis Kármán adalah perkiraan wilayah yang menunjukkan ketinggian di mana satelit akan dapat mengorbit Bumi tanpa terbakar atau jatuh dari orbit sebelum mengelilingi Bumi setidaknya sekali,” kata Bossert, dilansir dari Live Science, Senin (2/5/2022).

“Ini biasanya didefinisikan sebagai 100 kilometer (62 mil) di atas Bumi,” tambah Igel.

Ada kemungkinan sesuatu mengorbit Bumi pada ketinggian di bawah garis Kármán. Namun, hal itu akan membutuhkan kecepatan orbit yang sangat tinggi, yang akan sulit dipertahankan karena gesekan.

“Di situlah letak perasaan yang harus dimiliki seseorang untuk garis Kármán: Ini adalah ambang batas imajiner tetapi praktis antara perjalanan udara dan perjalanan luar angkasa,” katanya.

Berbagai faktor, seperti ukuran dan bentuk satelit, berperan dalam menentukan berapa banyak hambatan udara yang akan dialaminya. Hal ini akan berdampak pada kemampuannya untuk mengorbit Bumi dengan sukses.

Biasanya, satelit yang berada di orbit rendah Bumi (satelit pada ketinggian kurang dari 1.000 km) tetapi kadang-kadang serendah 160 km di atas Bumi akan jatuh dari orbit setelah beberapa tahun. Sebab, tarikan dari atmosfer atas Bumi secara bertahap memperlambat kecepatan orbit. Namun, itu tidak berarti atmosfer Bumi tidak terdeteksi di luar 1.000 km.

 

“Atmosfer tidak hilang begitu saja begitu Anda masuk ke wilayah di mana satelit mengorbit,” kata Bossert. “Itu adalah ribuan dan ribuan kilometer jauhnya sebelum bukti atmosfer Bumi hilang. Atom-atom terluar dari atmosfer Bumi, atom hidrogen yang membentuk geocorona (wilayah terluar atmosfer), bahkan dapat melampaui Bulan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement