Senin 17 Jan 2022 12:02 WIB

Pergi ke Mars Bisa Bikin Astronaut Alami Anemia Parah

Astronaut berisiko mengalami anemia yang parah jika pergi ke luar angkasa.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Astronot (ilustrasi)
Foto:

 

Para astronaut menghasilkan sel darah merah ekstra untuk mengompensasi yang hancur. Tapi, Trudel bertanya, berapa lama tubuh bisa terus-menerus memproduksi 50 persen lebih banyak sel darah merah? NASA memperkirakan sebuah misi perjalan pulang pergi ke Mars akan memakan waktu sekitar dua tahun.

“Jika Anda sedang dalam perjalanan ke Mars dan ... Anda tidak dapat mengikuti kebutuhan untuk memproduksi semua sel darah merah ekstra itu, Anda bisa berada dalam masalah serius,” katanya.

Memiliki lebih sedikit sel darah merah di luar angkasa bukanlah masalah ketika tubuh Anda tidak berbobot, tambah Trudel. Namun, setelah mendarat di Bumi, dan berpotensi di planet lain, anemia dapat memengaruhi energi, daya tahan, dan kekuatan astronaut.

Setahun setelah kembali ke Bumi, sel darah merah astronaut belum sepenuhnya kembali ke tingkat pra penerbangan, timnya melaporkan pada Jumat (14/1/2022) di Nature Medicine.

Trudel juga mempelajari efek imobilitas pada pasien yang terbaring di tempat tidur selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Temuan baru ini meniru apa yang dia lihat pada pasiennya, yang menunjukkan bahwa apa yang terjadi di luar angkasa mungkin juga terjadi pada pasien yang tidak bergerak.

“Solusi untuk satu juga bisa berlaku untuk yang lain,” katanya.

Sulekha Anand, yang meneliti fisiologi manusia di San Jose State University dan tidak terlibat dalam penelitian ini, setuju.

“Temuan ini memiliki implikasi untuk memahami konsekuensi fisiologis dari penerbangan luar angkasa dan anemia pada pasien di darat,” ujar Anand.

 

Trudel adalah tim yang sedang mempelajari cara memecahkan masalah, katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement