Kamis 18 Apr 2024 11:01 WIB

Helikopter Ingenuity Mars NASA Mengirim Pesan Terakhir ke Bumi

Ingenuity menjadi unit pengumpul data yang tak bergerak di permukaan Mars.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolandha
Ingenuity kirim pesan terakhir dan akan berfungsi sebagai unit pengumpul data yang tidak bergerak di permukaan planet merah.
Foto: nasa
Ingenuity kirim pesan terakhir dan akan berfungsi sebagai unit pengumpul data yang tidak bergerak di permukaan planet merah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Helikopter Ingenuity Mars milik NASA telah mengirimkan pesan terakhirnya ke Bumi. NASA mengatakan, sekarang helikopter itu akan berfungsi sebagai unit pengumpul data yang tidak bergerak di permukaan planet merah.

Helikopter seukuran kotak tisu itu membuat sejarah dengan mencapai penerbangan bertenaga pertama di planet lain, setelah menumpang di bawah perut penjelajah Perseverance, yang pertama kali lepas landas dari permukaan Bumi pada 19 April 2021.

Baca Juga

“Selamat tinggal yang lama,” kata NASA di situs media sosial X.

“Tim Ingenuity menerima pesan terakhir mereka dari #MarsHelicopter, yang sekarang akan berfungsi sebagai tempat uji coba stasioner, mengumpulkan data yang dapat bermanfaat bagi penjelajah Planet Merah di masa depan,” kata NASA lebih lanjut.

Dilansir NDTV pada Kamis (18/4/2024), helokpter ini awalnya dimaksudkan hanya untuk membuktikan bahwa penerbangan sangat mungkin dilakukan di atmosfer Mars yang sangat tipis melalui lima uji coba, dan Ingenuity menantang semua ekspektasi.

Helikopter ini dikerahkan sebanyak 72 kali, mencatat waktu penerbangan lebih dari dua jam dalam waktu singkat, mengatasi badai debu, medan berbahaya, sensor mati, dan kondisi dingin.

Misinya berkembang menjadi pengintai udara untuk membantu rekannya yang beroda dalam mencari tanda-tanda kehidupan mikroba purba, dari miliaran tahun yang lalu ketika Mars jauh lebih basah dan lebih hangat dibandingkan saat ini.

Dirancang untuk beroperasi pada musim semi, sistem pemanas bertenaga surya tidak dapat menyala sepanjang malam di musim dingin. Hal itu menyebabkan komputer penerbangan terhenti dan memaksa para insinyur untuk merancang protokol baru.

NASA mengatakan pada Senin (15/4/2024) bahwa pihaknya berupaya membawa batuan Mars yang dikumpulkan oleh penjelajah Perseverance kembali ke Bumi dengan lebih cepat dan lebih murah. Badan tersebut menghadapi banyak kritik karena melebihi anggaran secara besar-besaran.

Upaya tersebut dilakukan ketika China membuat kemajuan menuju misi pengembalian sampel ‘ambil-dan-pergi’ yang lebih sederhana ke planet merah sekitar tahun 2030. Menurut media pemerintah Tiongkok, ini akan menjadikannya negara pertama yang mencapai prestasi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement