Rabu 22 Dec 2021 17:23 WIB

Studi Ungkap Embrio dalam Telur Dinosaurus di China, Usianya 70 Juta Tahun

Embrio yang dijuluki Bayi Yingliang mati dan tetap berada di dalam telur.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Rekonstruksi telur dinosaurus yang akan menetas dan terawetkan selama 70 juta tahun.
Foto:

 

“Persiapan fosil dilakukan dan mengungkapkan kerangka embrio yang indah. Ini adalah salah satu embrio dinosaurus terawetkan terbaik yang pernah dilaporkan dalam sains,” ucap Ma.

Dilansir Live Science, Rabu (22/12), embrio oviraptorid yang merupakan dinosaurus berkaki dua, ompong, mirip burung, berbulu, berukuran hampir 11 inci atau 27 sentimeter. Kerangka itu dikerutkan dengan kepalanya berbaring di perut dan kakinya di setiap sisi kepala.

Sama seperti embrio ayam yang diposisikan dengan baik, Bayi Yingliang sedang bersiap untuk menetas. Pada telur ayam, embrio menggerakkan anggota tubuhnya untuk melakukan serangkaian postur menyelipkan beberapa hari sebelum menetas.

Pada hari penetasan, embrio berada pada posisi terbaik untuk memecahkan telur dengan tubuhnya melengkung dan sayap kanannya berada di atas kepalanya. Posisi ini diduga membantu menstabilkan dan mengarahkan kepala saat embrio ayam menggunakan paruhnya untuk memecahkan cangkang telur.

“Kegagalan untuk melakukannya kemuningkinan meningkatkan kematiannya karena embrio cenderung tidak berhasil keluar dari telur,” tuturnya.

Posisi unik Bayi Yingliang menunjukkan strategi pra-penetasan yang mirip dengan ayam dan burung modern lainnya. Zelenitsky mengaku sebelum penelitian ini, pihaknya tidak tahu cara dinosaurus diposisikan dalam telur karena embrio fosil terlalu terfragmentasi.

 

“Sekarang kita dapat melihat dinosaurus oviraptorid memiliki postur seperti burung saat mengerami di dalam telur mereka. Studi ini memperkuat pemahaman kita tentang hubungan evolusi yang erat antara dinosaurus dan burung,” tambahnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement