Kamis 16 Sep 2021 12:28 WIB

Astronom Prediksi Supernova akan Terlihat pada 2037

Supernova yang diprediksi terlihat pada 2037 berasal dari 10 miliar tahun lalu.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Supernova (ilustrasi).
Foto:

Gabe Brammer, seorang astronom di Universitas Kopenhagen di Denmark, menemukan supernova secara tidak sengaja saat mencari galaksi jauh yang tidak diketahui sebagai bagian dari program penelitian yang sedang berlangsung yang disebut REsolved QUIEscent Magnified Galaxies (REQUIEM).

Pada awalnya, dia hanya melihat satu titik kecil di gambar 2016 dan mengira itu adalah galaksi yang tersembunyi jauh di belakang gugusan besar dan terlihat melalui lensa gravitasi.

"Pada pemeriksaan lebih lanjut dari data 2016, saya melihat sebenarnya ada tiga objek yang diperbesar, dua merah dan ungu," kata Brammer, yang merupakan rekan penulis penelitian baru ini.

Tiga titik kecil dengan tingkat kecerahan yang berbeda tersebar dalam bentuk busur di sekitar inti cluster. Brammer kemudian mencari objek dalam gambar yang lebih baru. Tapi yang mengejutkannya, mereka tidak ada lagi di sana.

Ini menyarankan bahwa itu bukan galaksi yang jauh, tetapi sebenarnya sumber sementara dalam sistem ini yang telah memudar dari pandangan pada gambar 2019 seperti bola lampu yang dimatikan.

Ledakan supernova hanya berlangsung selama puluhan detik. Kilatan cahaya terang yang diciptakannya memudar dengan cepat dan benar-benar menghilang dalam waktu satu tahun.

Setelah pemeriksaan lebih dekat dari gambar, para ilmuwan juga dapat melihat bahwa titik-titik terang dikelilingi oleh noda berdebu, kemungkinan besar foto dari galaksi induk supernova.

Rodney, Brammer, dan astronom Johan Richard dari Universitas Lyon di Prancis, bekerja sama untuk menganalisis lebih lanjut peristiwa tersebut. Berdasarkan tiga pengamatan, mereka menghasilkan peta distribusi materi gelap di cluster untuk memahami bagaimana gravitasinya membelokkan dan mendistorsi cahaya. 

Selain penampakan tahun 2037, mereka menghitung supernova mungkin terlihat lagi pada tahun 2042, tetapi peristiwa terakhir itu mungkin akan terlalu redup untuk menghasilkan pengamatan yang berharga.

Para astronom berharap kesempatan pengamatan baru akan membantu mereka mengumpulkan lebih banyak informasi tentang gugus jauh dan distribusi materi gelap misterius di dalamnya. 

 

Materi gelap, yang diyakini membentuk mayoritas dari semua materi di alam semesta, bertanggung jawab atas sebagian besar gaya gravitasi di alam semesta dan karena itu memainkan peran penting dalam ekspansinya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement