Senin 13 Sep 2021 09:33 WIB

Cerita WNI Kuliah Astronomi di Jerman (1)

Irham Taufik Andika, alumni ITB kini menimba ilmu di Jerman mempelajari astronomi.

Irham Taufik Andika
Foto:

Mencari galaksi muda dan jauh dari Bumi

Untuk mendapat gelar Ph.D, Irham bergabung ke grup riset “Euclid Mission” yang dikepalai oleh Dr. Knud Jahnke. Fokus penelitiannya adalah: fisika alam semesta dini melalui pengamatan galaksi yang masih muda dan terletak jauh dari bumi.

“Kita kan tahu, alam semesta kita ini terciptanya dari satu titik singular, namanya ‘big bang’. Kemudian alam semesta mengembang dan meluas, sampai akhirnya membentuk struktur skala besar, gugus galaksi,  sistem keplanetan, dan ada bumi dan matahari yang kita huni saat ini.”

Sebetulnya, kalau kita memandang ke langit, kita seperti memandang ke masa lalu. Karena, cahaya punya batas kecepatan. Misal cahaya matahari yang kita lihat sekarang, sebetulnya itu cahaya delapan menit yang lalu. Jadi jika kita melihat cahaya galaksi yang letaknya jauh, berarti cahaya itu dari  jutaan tahun yang lalu.

“Nah, riset saya ini mencoba mencari galaksi-galaksi yang jauh, supaya kita bisa melihat lebih detail, ketika ‘big bang’ terjadi dulu, dia meninggalkan jejak apa di galaksi tersebut.”

Dari sana, kita bisa tahu, proses penciptaan dan evolusi alam semesta kita, terutama di masa ketika dia masih muda. Irham menambahkan, risetnya lebih bersifat fundamental. Jadi tidak ada aplikasinya secara langsung.

Setelah selesai kuliah nanti, Irham rencananya akan mencari pekerjaan di Jerman. “Pokoknya ga jauh-jauh dari Eropa,” katanya.

Di Eropa, bidang astronomi yang paling maju di Belanda atau Jerman, atau di Belgia. Negara-negara itu memiliki fasilitas observatorium paling bagus, meskipun observatorium mereka itu letaknya tidak di Eropa. Adanya di Chile, di Amerika Selatan.

Chile juga termasuk negara yang bidang astronominya maju, karena mereka memiliki banyak teleskop di lahannya, yang merupakan hasil kerjasama dengan negara lain.

Baca juga : Kimia Farma Skors Karyawan yang Ditangkap Densus 88

 

sumber: https://www.dw.com/id/irham-andika-ahli-astronomi-indonesia-studi-di-jerman/a-59102246

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement