Rabu 17 Feb 2021 09:54 WIB

ESA Buka Lowongan Astronaut Penyandang Disabilitas

ESA ingin proses rekrutmen astronaut ini seinklusif mungkin.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Astronot. ilustrasi
Foto:

Hanya 16 persen dari pelamar untuk panggilan astronot ESA terakhir pada tahun 2008 adalah perempuan. ESA ingin melihat peningkatan yang dramatis kali ini. Aplikasi diterima dari 31 Maret hingga 28 Mei.

Untuk memenuhi syarat, kandidat harus memiliki gelar master (atau lebih tinggi) dalam Ilmu Pengetahuan Alam, Kedokteran, Teknik, Matematika atau Ilmu Komputer, atau memenuhi syarat sebagai pilot uji eksperimental.

"Mereka harus fasih berbahasa Inggris dengan pengetahuan yang baik tentang bahasa kedua. Tidak masalah apa bahasa kedua itu, tetapi harus bahasa kedua," kata Lucy van der Tas, kepala akuisisi bakat ESA.

Kemampuan berbicara bahasa Rusia, bahasa lain yang digunakan di stasiun luar angkasa, akan menjadi bagian dari program pelatihan. Proses rekrutmen harus melihat setidaknya empat orang langsung masuk ke korps astronot ESA, yang berbasis di Cologne, Jerman. Sebanyak 20 calon lainnya juga akan masuk ke cadangan.

Mereka akan dikontrak agar tersedia untuk panggilan, baik karena pensiunan di antara astronot yang ada atau karena masing-masing negara anggota ESA ingin menjalankan misi nasional ke ISS. Kandidat penyandang disabilitas yang berhasil juga akan masuk cadangan.  ESA kemudian akan bekerja dengan mitranya di ISS untuk menemukan cara terbaik menerbangkan para-astronot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement