Selasa 02 Feb 2021 15:53 WIB

Apa yang Terjadi Jika Google Tarik Layanan di Australia?

Google akan hengkang dari Australia jika mengesahkan UU tentang pembayaran berita.

Seorang wanita berjalan melewati nama merek dan logo Google.
Foto:

Apa yang terjadi dengan Google.cn?

Google.cn diluncurkan di China pada tahun 2006. Setelah serangan dunia maya pada tahun 2010, Google memutuskan untuk mengalihkan lalu lintas ke Google.com.hk di Hong Kong, karena tak ada aturan sensor.

Artinya para warganet di China untuk sementara dapat mengakses hasil pencarian yang tidak disensor, termasuk artikel tentang pembantaian Lapangan Tiananmen. Namun kemudian Beijing mengambil tindakan dan layanan tersebut menjadi tidak dapat diakses.

Kepergian Google memungkinkan pesaingnya asal China, yakni Baidu, segera merebut tiga perempat pasar pencarian internet di China.

Tapi Baidu juga menghadapi masalahnya sendiri. Terutama soal mekanisme pembayaran jika ingin ada di hasil pencarian, serta satu insiden saat seorang siswa meninggal setelah mendapatkan perawatan kanker dari rumah sakit yang muncul di bagian atas pencarian Baidu.

Warga di China yang masih menginginkan akses ke pencarian Google tanpa sensor harus melakukannya lewat jaringan virtual (VPN) dan proxy.

Namun, pihak berwenang dalam beberapa tahun terakhir semakin gencar menghukum warga di China yang kedapatan menggunakan VPN tidak resmi.

Dr Min Jiang, profesor studi komunikasi di University of North Carolina, mengatakan kepada ABC meskipun Google menarik layanan pencariannya, Google sebenarnya masih ada di China. Sebab, adanya pusat penelitian AI yang dibuka di Beijing pada 2017.

Ia mengatakan penutupan pencarian Google, yang menguasai 30 persen pasar di China, telah menjadi "keuntungan" bagi perusahaan teknologi China lainnya, termasuk Baidu.

"Setelah Google meninggalkan China, kebangkitan perusahaan mesin pencari lain seperti Sogou, misalnya, menjadi saingan Baidu," kata Dr Jiang kepada ABC.

"Setelah 2016, ketika terjadi skandal Cambridge Analytica dari Facebook, raksasa teknologi asal Amerika Serikat… telah dicurigai di seluruh dunia, termasuk di China."

"Sangat sulit untuk mengatakan apakah Google akan diterima, jika mereka memutuskan untuk membuka kembali layanannya di China."

sumber : ABC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement