Apa arti dari lukisan ini?
Profesor Adam Brumm berspekulasi bahwa hal itu menggambarkan terjadinya interaksi sosial. Babi rusa yang khas Sulawesi (Sus celebensis) adalah hewan endemik di pulau ini dan hidup berkelompok yang terdiri dari empat hingga sembilan ekor.
"Dalam lukisan ini babi rusa di sebelah kanan tampaknya terlibat dalam perkelahian. Ada gerakan dinamis di mana seekor babi rusa seperti melompat ke udara," kata dia.
"Sedangkan seekor babi rusa lainnya di sebelah kiri sepertinya duduk agak miring dan hati-hati, yang menurut saya, sedang mengamati apa yang terjadi," ujar Prof Adam.
Lukisan ini, katanya, menjadi bukti bahwa manusia modern awal telah mengamati dan memahami perilaku hewan di sekitarnya.
Menurut Dr Renaud, manusia modern awal mungkin mulai mengembangkan seni mereka pada pohon, namun kita tidak dapat menemukan sisa-sisanya.
Situasi pandemi COVID-19 telah menghentikan kerja lapangan tim peneliti pada tahun 2020. Namun Prof Adam bertekad untuk kembali setelah situasi aman.
"Kami belum beruntung menemukannya lukisan lebih tuas dari 45.000 tahun. Tapi kami yakin ada di sana. Kami akan mencarinya," ujarnya.
sumber: https://www.abc.net.au/indonesian/2021-01-14/peneliti-australia-temukan-lukisan-tertua-di-gua-sulawesi/13057192