Kamis 08 Nov 2018 13:30 WIB

Lukisan Gua Tertua di Dunia Ditemukan di Kalimantan

Lukisan gua diyakini berusia 40 ribu tahun, lebih tua dari yang ditemukan di Sulawesi

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Lukisan mirip binatang dan telapak tangan ini ditemukan di Lubang Jeriji Saleh. Dengan usia hingga 40 ribu, lukisan di Kalimantan ini diyakini yang tertua di dunia
Foto: national geographic
Lukisan mirip binatang dan telapak tangan ini ditemukan di Lubang Jeriji Saleh. Dengan usia hingga 40 ribu, lukisan di Kalimantan ini diyakini yang tertua di dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sketsa binatang tertua di dunia baru saja ditemukan di sebuah gua di Kalimantan. Menurut hasil penelitian para ilmuwan, sketsa kuno tersebut berusia 40 ribu tahun, jauh lebih tua dari sketsa yang ditemukan di Perancis, Spanyol bahkan Sulawesi.

Disiarkan USA Today, sketsa tertua itu ditemukan oleh tim arkeolog dari Australia dan Indonesia. "Binatang yang ada di sketsa itu kemungkinan spesies sapi liar yang masih bisa ditemukan di hutan Kalimantan," kata Maxime Aubert, arkeolog dari Universitas Griffith Austalia.

Menurut majalah Science, sketsa yang ditemukan ini 4000 tahun lebih tua dari yang sebelumnya ditemukan sekitaran Sulawesi. Ilmuwan memperkirakan binatang yang tergambar dalam sketsa itu bukan hanya sekadar sebagai makanan bagi manusia zaman itu, tapi ada peruntukkan khusus.

Selain gambar binatang, sekitar 1,5 meter dari sketsa juga ditemukan sketsa tangan berwarna merah dan ungu serta gambar manusia pada dinding gua. Gua terpencil di Kalimantan ini diketahui menyimpan banyak lukisan pra-sejarah sejak 1990an. 

Penemuan ini menambah daftar seni lukis gua yang tidak hanya berasal dari Eropa seperti yang selama ini dipercayai. Ini bukti bahwa seni lukis gua juga dilakukan oleh manusia dari Asia Tenggara. Seni lukis gua adalah salah satu inovasi paling penting dalam sejarah kebudayaan mamusia. 

Para ilmuwan mengatakan, di waktu yang sama manusia juga mulai menciptakan seni lukis di gua terpencil pada zaman es. "Bisa saja ini sebuah kebetulan, hasil dari konvergensi budaya yang tersebar di berbagai wilayah, migrasi skala besar populasi Eurasia, atau ada penyebab lainnya," tulis penelitian tersebut.

Ahli seni batu, Adhi Agus Oktaviana, penulis lainnya dalam penelitian ini mengatakan penemuan mencerminkan bahwa kisah bagaimana seni lukis gua ini bisa muncul masih sangat rumit," kata Adhi. Sementara itu arkeolog Indonesia, Pindi Setiawan, menambahkan seni lukis gua di Borneo ini masih menjadi misteri terkait siapa pelukisnya dan bagaimana itu bisa terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement