Selasa 14 Apr 2020 13:11 WIB

30 Tahun Teleskop Hubble Hadirkan Foto-Foto Ruang Angkasa

Hubble bakal tersaingi dengan kehadiran teleskop ruang angkasa James Webb.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
'Bintang tersenyum yang tertangkap teleskop Hubble, disebabkan oleh cahaya yang melintasi suatu objek besar dengan daya gravitasi tinggi sehingga membuatnya melengkung.
Foto: ESA/Hubble and NASA
'Bintang tersenyum yang tertangkap teleskop Hubble, disebabkan oleh cahaya yang melintasi suatu objek besar dengan daya gravitasi tinggi sehingga membuatnya melengkung.

REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Tepat pada bulan April ini, teleskop Hubble resmi berusia 30 tahun. Teleskop ruang angkasa buatan NASA itu meluncur pada 24 April 1990.

Dilansir dari the National pada Selasa, (14/4) kehadiran Hubble dianggap luar biasa bagi ilmu ruang angkasa. Hasil gambar tangkapan Hubble menambah pemahaman manusia tentang ruang angkasa.

Baca Juga

Hubble merupakan teleskop bertenaga mandiri dari sel surya. Keberadaannya sekitar 340 mil atau sekitar 400 km di atas bumi. Mulanya, Hubble diperkirakan berusia 15 tahun saja. Tapi ternyata benda seukuran bus sekolah itu mampu bertahan lebih lama.

Dalam waktu dekat ini, Hubble bakal tersaingi dengan kehadiran teleskop ruang angkasa James Webb. Teleskop itu akan mencapai ruang angkasa kurang dari setahun lagi. Rencananya, Hubble bakal digantikan oleh teleskop itu.

Pembuatan teleskop seharga 10 miliar dolar tersebut hasil kerjasama NASA, Badan Antariksa Eropa, Badan Antariksa Kanada dan Space Telescope Science Institut.

Teleskop James Webb dilengkapi peralatan lebih modern dari Hubble. Diantaranya kamera inframerah dan spektograf yang mampu menyajikan data lebih lengkap tentang semesta.

Hubble diperkirakan masih berfungsi hingga lima tahun lagi. Kemudian Hubble tetap bertahan di orbit hingga 2030. Setelah itu barulah Hubble hancur ketika masuk ke atmosfer bumi.

Sebelumnya, pada 1 Februari lalu NASA  mengumumkan akhir bekerjanya Spitzer Space Telescope-nya. Pesawat ruang angkasa itu beroperasi selama lebih dari 16 tahun. Spitzer membantu para ilmuwan mempelajari tentang Tata Surya, serta galaksi di sekitarnya dan alam semesta yang lebih luas di luarnya.

Pada 30 Januari, Manajer Proyek Spitzer Joseph Hunt mengumumkan bahwa misi secara resmi berakhir. Insinyur misi menempatkan pesawat itu ke 'safe mode' dan semua operasi ilmiahnya telah berakhir

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement