Sabtu 01 Feb 2020 08:45 WIB

Aurora Bukit Pasir Teridentifikasi di Finlandia

Setiap bentuk aurora ibarat sidik jari, tidak ada yang persis sama.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Fenomena alam aurora borealis atau northern lights tampak di langit dekat Reykjanesbaer di Islandia, (14/10).
Foto: EPA
Fenomena alam aurora borealis atau northern lights tampak di langit dekat Reykjanesbaer di Islandia, (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Aurora borealis atau yang juga dikenal sebagai cahaya utara punya beragam bentuk. Baru-baru ini, tim gabungan yang terdiri dari periset dan fotografer amatir mengidentifikasi aurora bentuk baru di Finlandia.

Profesor di bidang fisika luar angkasa komputasi dari Universitas Helsinki, Minna Palmroth, menerbitkan sebuah buku pada akhir 2018. Karya berjudul Revontulibongarin opas itu merupakan panduan untuk pengamat aurora.

Baca Juga

Buku merupakan kerja sama Palmroth dengan penggemar aurora yang tergabung dalam komunitas pengamat fenomena langit. Ribuan foto-foto menakjubkan aurora yang diambil oleh para penghobi itu ada dalam buku disertai penjelasan ilmiah.

Setiap bentuk aurora ibarat sidik jari, tidak ada yang persis sama. Selama klasifikasi untuk buku, ada satu bentuk aurora yang belum pernah dikenali sebelumnya dan tidak cocok dengan pengategorian manapun sehingga masih misteri.

photo
Aurora bukit pasir.

Para penghobi menamai bentuk aurora itu sebagai 'dunes' atau bukit pasir. Dengan kebetulan yang sulit dipercaya, hanya beberapa hari setelah buku diterbitkan, penghobi memotret kembali bentuk aurora serupa dan segera memberi tahu Palmroth.

Fenomena "dunes" memandu para peneliti menuju jalan tengah antara penelitian atmosfer dan ruang angkasa, karena metodologi fisika ruang tidak dapat menjelaskannya secara terpisah. Ulasannya tertuang dalam studi yang terbit di jurnal AGU Advances.

"Perbedaan kecerahan dalam gelombang 'bukit pasir' ini bisa disebabkan oleh gelombang di partikel pengendap yang berasal dari ruang angkasa. Kami akhirnya mengusulkan bahwa "dunes" adalah hasil dari peningkatan kepadatan atom oksigen," ujar Palmroth.

Pola gelombang berwarna hijau itu menyerupai tabir awan atau bukit pasir di pantai berpasir. Kedua foto, baik yang termuat dalam buku maupun yang ditemukan sesudah penerbitan, difoto di Laitila dan Ruovesi, sebelah barat daya Finlandia.

Penghobi aurora dan astronomi Matti Helin mengatakan, kolaborasi penelitian itu sangat berkesan. Pengamatan langsung aurora yang berbasis hobi dan metode ilmiah bisa disinergikan untuk menjelaskan fenomena indah tersebut.

"Ini seperti menyatukan kepingan puzzle atau melakukan pekerjaan detektif. Setiap hari kami menemukan gambar-gambar baru dan menghasilkan ide-ide baru," kata Helin, dikutip dari laman Phys.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement