REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook dikabarkan akan menggunakan cara baru untuk mencari uang lewat WhatsApp, yang mereka akuisisi sejak 2014 lalu. Yakni dengan memasang iklan di platform berbagi pesan ini.
Kabar iklan Facebook di WhatsApp ini dilaporkan oleh Wall Street Journal, bahwa tahun depan iklan akan muncul WhatsApp Status. Pertimbangan mereka, status di WhatsApp menawarkan konten temporer yang hanya muncul selama 24 jam, seperti Instagram Stories.
Stories di Instagram saat ini sudah dipakai untuk menayangkan iklan. WhatsApp awal bulan ini baru saja meluncurkan tiga alat baru untuk akun bisnis berkomunikasi dengan pelanggan mereka. Jika pengguna melihat kontak perusahaan di situs atau Facebook, WhatsApp Bisnis menyediakan alat agar tersambung ke pesan singkat di platform mereka.
Seperti yang tertulis di blog resmi WhatsApp, pemilik akun bisnis akan membayar untuk mempromosikan pesan tertentu. Wall Street Journal mengabarkan akan ada biaya sekitar 0,5 dolar (sekitar Rp 7.237) per pesan, bergantung pada kebijakan mereka untuk tiap negara WhatsApp beroperasi.
Kebijakan berbayar ini berlaku untuk akun bisnis, sementara konsumen biasa akan tetap gratis, seperti ditulis laman Bgr. Obrolan di WhatsApp dengan bisnis akan tetap dilindungi enkripsi end-to-end.
Sekitar 100 perusahaan sedang mencoba fitur ini, antara lain Uber, Singapore Airlines dan Uber.
Facebook membeli WhatsApp pada 2014 lalu senilai 22 miliar dolar. Para pendiri WhatsApp, Jan Koum dan Brian Acton, meninggalkan perusahaan tersebut pada Mei lalu, menurut laman Phone Arena, akibat perseteruan terkait rencana Facebook untuk memonetisasi aplikasi berkirim pesan ini.