Senin 25 Jun 2018 13:24 WIB

Teori Relativitas Umum Einstein Berlaku di Galaksi Lain

Tim ahli menggunakan data dari Teleskop Hubble dan galaksi ESO 325 sebagai lensa

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Hasil simulasi komputer tentang pembentukan galaksi-galaksi kerdil di sekitar Bima Sakti.
Foto: antara
Hasil simulasi komputer tentang pembentukan galaksi-galaksi kerdil di sekitar Bima Sakti.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Teori relativitas Albert Einstein merevolusi cara manusia memahami ruang, waktu, dan gravitasi. Meski sebagian besar dari kita hanya memahami apa yang tertulis saja, namun sebagian ilmuwan mulai mencoba menerapkannya di galaksi lain.

Tentu saja penerapannya tak perlu datang ke galaksi tersebut, cukup dengan teleskop dan perhitungan teori tersebut saja. Seperti yang dikutip dari Inverse, Senin (25/6), tim astronom internasional yang dipimpin oleh Dr Thomas Collett dari Institut Kosmologi dan Gravitasi Universitas Portsmouth Inggris melakukan tes pertama dari relativitas umum pada skala astronomi besar.

Berdasarkan makalah berjudul "A Precise Extragalactic Test of General Relativity," menyebutkan, gaya gravitasi yang ada di galaksi lain ternyata sama seperti halnya di galaksi bima sakti. Hal ini sesuai dengan prediksi teori Einstein.

Mengenai teori relativitas umum, teori fisika dari relativitas khusus yang diperkenalkan Einstein dalam makalah ‘Elektrodinamika dari Benda-Benda Bergerak’ pada 1905. Di sinilah Einstein pertama menghitung kecepatan cahaya dan mengemukakan hukum fisika tampak sama untuk semua pengamat.

Kedua prinsip ini akan membentuk dasar relativitas khusus, dimana Einstein menyimpulkan segala sesuatu bergerak relatif terhadap yang lain. Teori relativitas khusus Einstein meletakkan dasar untuk teori relativitas umum 1915 dan prinsip kesetaraannya dalam mengamati gravitasi.

Untuk memvalidasi prinsip relativitas umum ini , tim Collett menggunakan data dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA dan teknik yang disebut lensa gravitasi. Lensa gravitasi adalah objek besar yang bertindak seperti lensa dengan membelokkan cahaya sehingga gambar objek latar belakang terdistorsi. Dalam skenario ini, para peneliti menggunakan galaksi ESO 325-G004 sebagai lensa mereka (kira-kira 500 juta tahun cahaya dari Bumi).

Galaksi yang berfungsi sebagai lensa memungkinkan Collett mengukur massa dan kelengkungan ruang waktu di galaksi yang bersebelahan. Dengan membandingkan massa galaksi bersama kelengkungan ruang waktu yang diukur, tim menemukan massa galaksi menjadi apa yang dprediksi oleh teori relativitas umum.

Sementara tim berencana mempelajari kelengkungan ruang-waktu galaksi lain, penelitian pertama mereka yang inovatif memverifikasi teori relativitas umum Einstein dapat berlaku untuk materi di luar tata surya kita. Tidak hanya membenarkan beberapa teori yang sudah lama, hal itu menjadi keuntungan bagi kosmolog dalam pencarian mereka untuk mengidentifikasi lokasi dan karakteristik galaksi lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement