Ahad 01 Apr 2018 16:22 WIB

Facebook Rombak Pengaturan Keamanan dan Privasi

Facebook berupaya agar pengguna paham pilihan atas data pribadi mereka.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indira Rezkisari
Facebook
Foto: EPA
Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Facebook mengumumkan telah merombak pengaturan keamanan dan privasi untuk memudahkan orang melihat dan mengontrol data yang mereka bagikan dengan jejaring sosial. Ini adalah pengumuman mengejutkan setelah skandal pemanenan data baru-baru ini oleh Cambridge Analytica.

Meskipun Facebook bersikeras bahwa perubahan sedang dikerjakan, karena reformasi peraturan perlindungan data UE yang akan datang, mereka mengakui kerusakan yang diakibatkan oleh penyataan Cambridge Analytica terhadap reputasi perusahaan.''Pekan lalu menunjukkan seberapa banyak pekerjaan yang harus kami lakukan untuk menegakkan kebijakan kami, dan untuk membantu orang memahami cara kerja Facebook dan pilihan yang mereka miliki atas data mereka,'' tulis Chief Privacy Officer Facebook, Erin Egan, dikutip dari Techradar, Ahad (1/4).

Ia mengaku telah mendengar secara keras dan jelas bahwa pengaturan privasi dan alat penting lainnya terlalu sulit untuk ditemukan. Oleh karena itu, lanjutnya, Facebook harus berbuat lebih banyak agar pengguna mengetahui informasi tersebut.

Perubahan telah dipecah menjadi tiga kategori, yaitu pengaturan UI (user interface) yang lebih bersih dan lebih mudah digunakan, menu pintasan privasi baru, dan alat baru untuk melacak dan mengedit data yang Anda bagikan. Menu pengaturan telah dirancang ulang untuk membuat informasi lebih mudah ditemukan dan dapat diakses dari satu tempat.

Anda dapat melihat bagaimana tampilan halaman pengaturan baru dibandingkan dengan yang lama. Menu pintas privasi baru memberikan akses yang lebih ramping ke aspek terpenting dari keamanan akun. Di sini Anda dapat mengaktifkan autentikasi dua faktor, mengontrol informasi pribadi , mengontrol iklan mana yang dapat dilihat, dan siapa yang mengelola atau melihat unggahan dan informasi profil Anda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement