Selasa 15 May 2018 05:00 WIB

Facebook Tangguhkan 200 Aplikasi Diduga Salah Gunakan Data

Facebook tidak menyebut secara rinci aplikasi apa saja yang ditangguhkan.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Yudha Manggala P Putra
Mark Zuckerberg.
Foto: EPA
Mark Zuckerberg.

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Setelah melakukan investigasi terhadap ribuan aplikasi terkait penyalahgunaan data penggunanya, Facebook akhirnya telah menangguhkan 200 aplikasi. Facebook juga sudah memberikan peringatan kepada pihak pengembang aplikasi-aplikasi tersebut akan ancaman pemblokiran.

Seperti dilansir CNN, Senin (14/5), Facebook telah menangguhkan dan menghentikan sekitar 200 aplikasi, yang terhubung ke media sosial buatan Mark Zuckerberg tersebut. Namun, Facebook tidak menyebutkan secara rinci, aplikasi-aplikasi yang diduga kuat menyalahgunakan data penggunanya.

Permasalahan penyalahgunaan data pengguna Facebook mengemuka saat Cambridge Analytica kedapatan menggunakan data pengguna Facebook untuk kepentingan politik, tepatnya dalam usaha memenangkan Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2016 silam.

Sebelumnya, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, sempat menyebutkan, pihaknya akan melakukan audit dan investigasi aplikasi-aplikasi yang menyalahgunakan data pengguna Facebook. ''Ada begitu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, terutama untuk menemukan aplikasi-aplikasi yang menyalahgunakan data pengguna Facebook, dan hal itu memerlukan waktu,'' ujar Zuckerberg pada akhir Maret silam.

Setelah melakukan investigasi, Facebook akhirnya menangguhkan 200 aplikasi, yang terhubung dengan Facebook. Namun, langkah tersebut dikatakan tidak akan berhenti dan bakal terus berlanjut. Menurut petinggi Facebook bidang kerjasama produk, Ime Archibong, Facebook akan terus melakukan penangguhan dan penghentian kerjasama terhadap aplikasi-aplikasi yang kedatapan menyalahgunakan data pengguna.

Tidak hanya itu, Facebook juga akan memberikan notifikasi kepada pengguna terkait aplikasi-aplikasi yang diduga menyalahgunakan data mereka. ''Kami telah melakukan invetasi yang besar untuk memastikan seluruh proses investigasi ini berjalan dengan lancar dan secepat mungkin,'' kata Ime seperti dikutip CNN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement