Bagi profesional di bidang arsitek atau desain interior, seri P40 Yoga lahir demi menunjang kenyamanan kerja. Seri ini menjadi multimode pertama dengan empat cara penggunaan, yakni laptop, stand, tent, dan tablet. Sebelum beranjak ke notebook, para arsitek atau desainer selalu menggunakan kertas untuk membuat sketsa awal. Ketika tablet dan pad muncul, peralihan mulai terjadi. Lenovo mencoba menggabungkan dua perangkat tersebut menjadi sebuah handset yang mudah dibawa dan digunakan.

P40 Yoga dilengkapi dengan Pen Pro, yakni pena cerdas dengan resolusi tinggi. Pena dan layar sentuh didukung teknologi Wacom Active ES sehingga membuat proses pembuatan sketsa, gambar, atau tulisan lebih mudah. Fitur perangkat lunak di dalam P40 Yoga memang tidak selengkap dan setinggi P70 dan P50. Begitu pula untuk performa grafis. Namun, para seniman atau desainer tak perlu khawatir karena dukungan Quadro tetap memberikan olah grafis tetap maksimal.

Pada tipe ini, Lenovo menerapkan pertama kalinya teknologi lift and lock, yakni bisa melepas dan mengunci layar. Teknologi tersebut mampu mendorong menarik bingkai layar di sekitar keyboard secara otomatis. Hal ini akan lebih mudah saat pengguna ingin mengubahnya menjadi sebuah tablet.

Jika tak ingin melepasnya dari keyboard, pengguna bisa melipatnya sehingga tetap mudah untuk menulis atau membuat sketsa. Ketersediaan P40 Yoga memang belum ada dalam waktu dekat, tapi akan segera hadir di Indonesia dalam tahun ini. Lenovo membanderol seri ini seharga Rp 18 juta, termasuk Pen Pro.

Ikuti Whatsapp Channel Republika