REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --XL mengajukan konsep layanan digital yang bisa dijajaki untuk diterapkan di pulau-pulau terluar Indonesia yang diberi nama Pantau Laut.
Pantau Laut berupa layanan terintegrasi berbasis layanan telekomunikasi dan data digital yang bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan kapal asing yang berada di dalam wilayah perairan Indonesia.
''Konsep layanan digital ini bisa diterapkan oleh instansi terkait dalam bidang pertahanan keamanan, juga kelautan dan perikanan, '' kata Presiden Direktur XL, Dian Siswarini. Konsep Pantau Laut dipresentasikan Dian saat peresmian BTS di Pulau Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam. Peresmian dilakukan oleh Menkominfo Rudiantara.
XL juga menawarkan suatu konsep sosialisasi kebijakan terkait pencegahan pencurian ikan oleh pemerintah Indonesia ke komunitas-komunitas nelayan di negara-negara tetangga.
XL bisa bekerjasama dengan operator di beberapa negara tetangga yang ada dalam Grup Axiata Bhd. XL sendiri akan mempresentasikan konsep layanan digital ini ke kementrian terkait, termasuk Kemenkominfo.
Ke depan, dalam mengembangkan kontribusi perusahaan bagi masyarakat di daerah terpencil dan pulau-pulau terluar, XL juga akan menerapkan layanan digital yang mampu memaksimalkan pemberdayaan potensi masing-masing daerah. ''Sebagai contoh, saat ini XL memiliki aplikasi “mFish” yang terbukti mampu membantu nelayan di sejumlah daerah. Bekerjasama dengan daerah tertentu XL antara lain juga menjalankan program Xmart Village dan XmartCity,'' ujar Dian.
Saat ini XL juga melayani masyarakat di pulau-pulau terluar seperti Pulau Weh - Sabang (NAD), Nias (Sumut), Kepulauan Natuna (Kepri), sejumlah pulau yang berbatasan dengan parairan Singapura dan Malaysia (Kepri), Sebatik (Kaltara), juga Biak (Papua). Sementara itu, di perbatasan darat dengan negara tetangga, layanan XL ada di Entikong (Kalbar), Jayapura dan Merauke (Papua).