Rabu 21 Feb 2024 16:59 WIB

Pasien Implan Chip Neuralink Dapat Kendalikan Mouse dengan Otak

Elon Musk sebut progres implan chip berhasil.

Rep: Shelbi Asrianti   / Red: Friska Yolandha
Elon Musk
Foto:

Pengguna awalnya adalah orang-orang yang kehilangan fungsi anggota tubuh. "Bayangkan jika Stephen Hawking bisa berkomunikasi lebih cepat daripada juru ketik atau juru lelang. Itu tujuannya," tutur Musk.

Yang jelas, teknologi ini mustahil tersedia secara luas dalam waktu dekat. Pasalnya, implan memerlukan persetujuan peraturan yang ketat. Sudah ada perusahaan lain yang melakukan proyek serupa dan sudah lebih maju dalam proses penelitian, yakni Synchron yang menggunakan subjek manusia sejak 2021.

Awal 2024, Sychron mengatakan bahwa uji perangkat implan otak pada manusia, (yang semuanya mengidap kelumpuhan parah) sudah dilakukan. Hasilnya, peserta dapat menggunakan perangkat guna mengontrol perangkat komputasi pribadi untuk aktivitas digital rutin, seperti mengirim SMS, mengirim email, dan belanja online.

Adapun Neuralink menjadi sorotan setelah sebuah proyek pada 2022 yang berusaha menanamkan implan ke otak monyet, dengan tujuan satwa itu bisa bermain video game. Proyek tersebut menyebabkan satwa yang diuji mati. Pada Desember 2022, para karyawan mengatakan kematian hewan terjadi karena kelalaian.

Pada Mei 2023, Neuralink menerima izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk melakukan uji klinis pada manusia. Beberapa bulan kemudian, perusahaan merekrut pasien quadriplegia yang disebabkan cedera sumsum tulang belakang leher atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

 

Uji coba itu merupakan bagian "Studi PRIME", yang merupakan singkatan dari "Precise Robotically Implanted Brain-Computer Interface". Tujuan studi adalah mempelajari keamanan implan dan robot bedah serta menguji fungsionalitas perangkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement