Jumat 26 Aug 2022 00:09 WIB

Jasa Screenshot iPhone, Cermin Budaya Flexing di Era Digital?

Penampilan dalam media sosial mampu menciptakan efek imitatif kepada para pengguna.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Logo Apple. Akhir-akhir ini, jagat maya dihebohkan dengan layanan yang menawarkan tangkapan layar (foto atau video) dari ponsel iPhone.
Foto:

Namun, yang menjadi persoalan di sini adalah saat bisnis itu laku di pasaran. Firman menilai iPhone sudah menjadi ikon, simbol budaya yang memiliki makna cukup tinggi.

“Saya tidak punya iPhone, saya tidak punya perangkat yang cukup mahal tapi saya ingin menunjukkan screenshoot atau aktivitas komunikasi saya menggunakan iPhone. Nah, itu bisa mendongkrak gengsi, panjat sosial. Jadi, bisa menaikkan status sosial seseorang,” tuturnya.

Dia menjelaskan adanya pemujaan terhadap simbol atau artefak budaya yang mempunyai makna tertentu, mampu menaikkan derajat sosial seseorang. Misal, bisnis produk fashion branded bisa sampai disewakan, dijual bekas, atau dijual tiruannya alias KW. “Ini menunjukkan publik meletakkan makna yang cukup tinggi terhadap produk branded,” ucapnya.

Kondisi tersebut kian didorong oleh pengaruh media sosial yang cukup besar. Media sosial kata dia mempunyai kekuatan membangun rasa yang ingin sama atau tidak mau tertinggal. Penampilan dalam media sosial mampu menciptakan efek imitatif kepada para pengguna.

 

“Karena sebagian besar pengguna adalah milenial dan Gen Z, maka mereka yang terpengaruh. Kalau kita lihat dalam lagi, Gen X juga ada. Bahkan, mereka mempunyai pertemuan untuk menampilkan produk mewah. Jadi, kita memang hidup di suatu masyarakat yang sangat memuja branded, simbol, artefak budaya yang mempunyai makna yang diterima oleh masyarakat,” tambahnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement