REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Invasi Rusia membuat komunitas antariksa menjadi retak. Misi penjelajah gabungan Eropa dan Rusia yang telah ditujukan untuk Mars tidak akan diluncurkan tahun ini. Sebagai gantinya, rover akan disimpan sementara Badan Antariksa Eropa (ESA) membahas masa depan misi.
Dilansir dari Slashgear, Selasa (29/3/2022), Rover ExoMars kerja sama Rusia dan eropa direncanakan untuk peluncuran akhir 2022. Misi tersebut merupakan upaya bersama antara ESA dan badan antariksa Rusia Roscosmos, yang disebut Kazachok. Pendarat akan membawa rover dari orbit di sekitar Mars ke permukaan planet.
Namun, setelah invasi Rusia ke Ukraina, ESA menangguhkan kemitraannya dengan Roscosmos. "Kami sangat menyesalkan jatuhnya korban jiwa dan konsekuensi tragis dari agresi terhadap Ukraina. Ada kemustahilan saat ini untuk melaksanakan kerja sama berkelanjutan dengan Roscosmos pada misi rover ExoMars dengan peluncuran pada 2022," kata ESA.
Sekarang, misi akan membutuhkan arah baru jika ingin maju. Direktur Eksplorasi Manusia dan Robot ESA, David Parker mengatakan misi ini mengandalkan tim dan keahlian brilian di seluruh Eropa dan dengan mitra internasional untuk membentuk kembali dan membangun kembali misi.
"Tim ini berdedikasi dan fokus untuk menetapkan langkah selanjutnya guna memastikan kami membawa rover luar biasa ini ke Mars untuk menyelesaikan pekerjaan yang dirancang untuk,” ujarnya.
Apa yang terjadi dengan rover sekarang?
Dengan tidak adanya peluang untuk memenuhi peluncuran pada tahun 2022, ESA sekarang mencari mitra yang dapat membantu membawa rover ke Mars. Namun hal ini tidak akan terjadi paling cepat sebelum tahun 2024, atau kemungkinan besar pada tahun 2024, atau kemungkinan besar pada tahun 2026 atau bahkan 2028.
Rover ExoMars selesai dan akan dapat diluncurkan pada September 2022. Tetapi tanpa mitra peluncuran, rover itu akan disimpan di fasilitas di situs Thales Alenia Space di Italia sampai pengaturan baru dapat dibuat.
ESA akan mencari tahu apakah misi rover ExoMars masih dapat dilanjutkan, baik dengan bergabung dengan badan antariksa lain seperti NASA atau dengan Eropa yang mengembangkan peluncurnya sendiri.
Badan antariksa menunjukkan bahwa bagian lain dari program ExoMars-Trace Gas Orbiter, diluncurkan pada 2016. Saat ini, bagian dari program itu berada di orbit sekitar Mars-terus beroperasi, mengumpulkan data tentang metana dan gas lain yang ada di atmosfer tipis Mars. Program itu juga bertindak sebagai relai komunikasi, menerima sinyal dari misi di permukaan seperti rover Curiosity dan Perseverance NASA, pendarat InSight, dan mengirimkan sinyal ini ke Bumi.
Ada cukup bahan bakar di Trace Gas Orbiter sehingga harus terus beroperasi selama beberapa waktu, sehingga berpotensi bertindak sebagai relai untuk misi rover ExoMars jika diluncurkan di masa mendatang.