Jumat 26 Nov 2021 16:47 WIB

China Ambil Peluang Kembangkan Metaverse?

Setelah Meta, beberapa perusahaan bersiap menuju metaverse, termasuk Tencent di China

Rep: Idealisa masyrafina/Noer Qomarian K/ Red: Dwi Murdaningsih
 Karyawan Facebook mengambil foto di depan tanda Meta Platforms Inc. baru di luar kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta singkatnya, untuk mencerminkan apa yang dikatakan CEO Mark Zuckerberg adalah komitmennya untuk mengembangkan teknologi surround-yourself baru yang dikenal sebagai metaverse. Namun jejaring sosial itu sendiri akan tetap disebut Facebook.
Foto:

Minat China di metaverse

Minat terhadap dunia baru ini, kini juga ditunjukkan China yang telah meluncurkan grup industri metaverse pertamanya, Komite Industri Metaverse. Komite ini, berada di bawah China Mobile Communications Association (CMCA) yang diawasi negara.

Pada upacara peluncuran, Mantan Wakil Menteri Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Cina, Wu Zhongze bertaruh tinggi dari dunia metaverse yang baru terbentuk. Dia menjelaskan, kehadiran metaverse dan minat China terhadap tren ini bukan iseng atau jargon kosong.

INi merupakan tren penting untuk dimanfaatkan saat China berusaha memperkuat kecakapan teknologi globalnya. "Metaverse pasti akan menjadi penggerak perkembangan teknologi global dalam dekade berikutnya. Termasuk juga akan menjadi arena persaingan baru dalam ekonomi digital semua negara," kata Wu, menurut rangkuman acara oleh CMCA, dilansir dari Quartz, Senin (22/11).

Sebuah buku baru tentang metaverse juga telah diterbitkan oleh CITIC Publishing milik negara dan ditulis bersama dengan direktur eksekutif Komite Industri Metaverse, Yu Jianing. Di buku tersebut, dijelaskan tentang enam tren utama metaverse.

Di antaranya, integrasi mendalam antara ekonomi digital dan riil, data menjadi aset inti, dan globalisasi keuangan digital yang terdesentralisasi atau DeFi. Tren tersebut juga memetakan dengan rapi tujuan strategis yang dinyatakan China untuk industri internetnya. Pemerintah Cina menganggap data seba gai faktor produksi dan telah mem ba ngun infrastruktur hukum baru, untuk memastikan kontrol menyeluruh atas data dari para perusahaan teknologi.

Pemimpin Cina Xi Jinping telah mengatakan, sementara ekonomi digital itu penting, ekonomi riil adalah tetap fondasinya. Dalam pidato terpisah bulan lalu, ia juga mendesak pentingnya meng integrasikan ekonomi digital dan ekonomi riil.

Shen Yang, seorang profesor di Seko lah Jurnalisme Universitas Tsinghua men jelaskan, ia melihat potensi metaverse yang dapat membantu tujuan Xi yang ingin mengintegrasikan ekonomi nyata dan virtual. Pendapatan yang diha silkan dalam metaverse, Shen mengatakan, dalam situs berita keuangan China, Jiemian, akan dapat mengembangkan sistem ekonomi yang lebih baik ke depannya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement