Rabu 10 Nov 2021 15:23 WIB

Epic Games dan Upaya Perlawanan Terhadap Dominasi Apple

Perlawanan Epic berawal dari izin agar gamer membeli gim melalui pembayaran sendiri.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Apple
Foto:

Dia menambahkan bukti dari persidangan menunjukkan pihak yang paling diuntungkan dari perintah yang tidak dilanjutkan adalah Apple sendiri. Mengingat penolakan permintaan, perintah tersebut akan mulai berlaku pada 9 Desember. Perintah terbaru ini datang 14 bulan setelah kasus pengadilan pertama kali dimulai, ketika Epic Games menggugat Apple setelah di-boot dari App Store karena menghindari sistem pembayaran raksasa teknologi dan komisi pembelian dalam aplikasi.

Saat Apple dan Epic Games sama-sama bersiap untuk sidang banding yang potensial mengenai putusan bulan September, pengembang gim terus tetap dilarang dari ekosistem App Store meskipun dikatakan akan menonaktifkan sistem pembayarannya sendiri.

“Apple telah menggunakan kebijaksanaannya untuk tidak mengaktifkan kembali akun program pengembang Epic saat ini. Selain itu, Apple tidak akan mempertimbangkan permintaan pemulihan lebih lanjut hingga keputusan pengadilan distrik menjadi final dan tidak dapat diajukan banding,” tulis perwakilan hukum Apple dalam email di akhir September, menurut CEO Epic Games Tim Sweeney.

 

Upaya preventif dari Korsel

Upaya melawan dominasi Apple tidak hanya datang dari developer. Upaya ini juga hadir sebagai sebuah kebijakan di Korea Selatan (Korsel).

Korsel akan melarang Google dan Apple mewajibkan pengembang perangkat lunak menggunakan sistem pembayaran . Diberitakan Reuters, Rabu (25/8), parlemen Korea Selatan sedang mempertimbangkan amandemen Undang-Undang Bisnis Telekomunikasi untuk mengatur operator pasar aplikasi yang mendominasi pasar. Diketahui, kedua perusahaan itu mengenakan biaya komisi untuk pembelian di dalam aplikasi.

Apple mengklaim kepada pemerintah Korea Selatan mereka sudah mematuhi dan tidak perlu lagi mengubah kebijakan untuk toko aplikasi, kata pejabat Korea Communications Commission (KCC) kepada Reuters, dikutip Ahad (17/10).

KCC akan meminta unit Apple di Korea Selatan untuk memberikan kebijakan baru terkait pembayaran. Jika Apple gagal mematuhi aturan, KCC akan mengambil langkah lanjutan seperti investigasi sebelum akhirnya mengenakan denda atau penalti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement