Kamis 14 Oct 2021 02:11 WIB

Peneliti Menemukan Perubahan Air Tanah Greenland

Air tanah di Greenland berhubungan dengan lapisan es yang menipis.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Greenland
Foto:

Sistem yang telah disempurnakan UM selama bertahun-tahun melibatkan pengeboran dengan kombinasi air yang sangat panas di bawah tekanan tinggi biasanya selama 12 jam atau lebih.

Setelah mengebor, tim memasang sensor di kolom es dan di alas lapisan es untuk mengukur dinamika es dan kondisi saat air mengalir di bawah es hingga batasnya. Waktu selalu penting karena es yang dingin membekukan lubang yang tertutup hanya dalam waktu dua jam.

Pendekatan pengeboran ganda memfasilitasi pengukuran respon air tanah yang pertama kali terhadap lapisan es yang berubah dan catatan data delapan tahun menghasilkan beberapa hasil yang tidak terduga.

Meierbachtol mengungkapkan dengan mempelajari daerah yang tertutup es 10.000 tahun yang lalu selama zaman es terakhir, tim telah mengetahui bahwa massa besar dan sejumlah besar air dari es yang mencair dapat berdampak pada air tanah yang mendasarinya.

“Tetapi paradigma telah bahwa respon air tanah terhadap perubahan lapisan es berlangsung lama : ribuan tahun. Apa yang telah kami tunjukkan di sini adalah bahwa respon air tanah terhadap perubahan Greenland sangat cepat,” kata Meierbachtol.

Pemahaman baru ini dapat memiliki implikasi hilir yang penting tentang bagaimana penipisan Greenland berdampak pada Kutub Utara. Penipisan es dapat mengurangi laju aliran air tanah ke laut, mengubah suhu air dan keseimbangan salinitas yang penting untuk pola sirkulasi laut.

 

Baik Meierbachtol dan Harper mencatat penelitian di masa depan perlu bekerja untuk mengukur dampak perubahan air tanah di laut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement