REPUBLIKA.CO.ID, ARKTIK -- Dengan iklim yang memanas, es laut musim panas di Kutub Utara telah menyusut dengan cepat. Es di sana sekarang secara konsisten membentang kurang dari setengah luas yang terjadi pada awal 1980-an. Jika ini terus berlanjut, di masa depan akankah es laut bisa bertahan?
Dilansir dari PHYS, Rabu (13/10), sebuah studi baru menjawab pertanyaan ini. Hasilnya menakutkan.
Studi ini menargetkan wilayah satu juta kilometer persegi di utara Greenland dan pantai Kepulauan Kanada. Di lokasi ini, es laut sepanjang tahun secara tradisional paling tebal dan cenderung paling tangguh.
Dikatakan bahwa di bawah skenario optimistis dan pesimistis, pada 2050 es musim panas di wilayah ini akan menipis secara dramatis. Di bawah skenario optimistis, jika emisi karbon dapat dikurangi saat itu, beberapa es musim panas bisa bertahan tanpa batas.
Namun, di bawah skenario pesimistis, di mana emisi berlanjut, es musim panas akan hilang pada 2100, bersama dengan makhluk seperti anjing laut dan beruang kutub.
Studi ini muncul di jurnal Earth’s Future. “Sayangnya ini adalah eksperimen besar yang kami lakukan. Jika es sepanjang tahun hilang, seluruh ekosistem yang bergantung pada es akan runtuh dan sesuatu yang baru akan dimulai,” kata rekan penulis studi Robert Newton, seorang ilmuwan peneliti senior di Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University.
Para ilmuwan telah merenungkan nasib es laut Arktik selama beberapa dekade. Sekitar tahun 2009, para peneliti termasuk rekan penulis Newton Stephanie Pfirman dan L. Bruno Tremblay pertama kali membahas gagasan yang mereka sebut Area Es Terakhir (The Last Ice Area).
Di musim dingin, sebagian besar permukaan Samudra Arktik membeku dan mungkin akan membeku di masa mendatang, bahkan saat iklim menghangat. Es bisa tumbuh hingga satu meter tebalnya setiap musim dingin. Di musim panas, beberapa pencairan biasanya terjadi dan area perairan terbuka yang tersebar muncul.
Ini membantu angin dan arus membawa es terapung dalam jarak yang sangat jauh di berbagai gyres, termasuk Transpolar Drift, yang membawa es searah jarum jam dari Siberia menuju Greenland dan Kanada. Setiap tahun, beberapa es dikeluarkan ke Atlantik Utara melalui selat antara Greenland dan Norwegia. Tetapi sebagian besar didorong ke pantai utara terjauh Arktik, di sepanjang Greenland dan pulau-pulau Kanada.