Senin 27 Sep 2021 14:11 WIB

Ilmuwan Pelajari Sampel Batu Bulan dalam Misi Chang'e 5 Cina

Ilmuwan menyebut sampel batuan bulan yang diambil oleh China sangat beragam.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
 Orang-orang bekerja di lokasi pendaratan pesawat China Chang
Foto:

 

Qian dan rekan-rekannya dari Brown University dan University of Münster telah melihat sumber potensial dari manik-manik kaca, dan telah melacak tetesan kaca yang didinginkan dengan cepat ke ventilasi vulkanik yang saat ini sudah punah, dikenal sebagai 'Rima Mairan' dan 'Rima Sharp' yang terletak kira-kira 230 dan 160 kilometer tenggara dan timur laut dari lokasi pendaratan Chang'e-5. Fragmen-fragmen ini dapat memberikan wawasan dari masa lalu mengenai aktivitas vulkanik seperti air mancur yang energik di Bulan.

Tim ilmuwan juga melihat sumber potensial dari fragmen terkait dampak. Usia geologis batuan yang masih muda di lokasi pendaratan mempersempit pencarian, karena hanya kawah dengan usia kurang dari dua miliar tahun yang dapat bertanggung jawab dan ini relatif jarang terjadi di sisi dekat bulan.

Tim memodelkan kawah apa yang bisa bertanggung jawab atas material eksotis dan menemukan bahwa beberapa material bisa dikeluarkan dari sejauh 1.300 km dari lokasi pendaratan Chang'e-5. Mereka menemukan bahwa Harpalus, yang terletak lebih jauh di utara situs Chang'e-5, merupakan penyumbang signifikan dari banyak fragmen eksotis di antara sampel, bersama dengan kawah di selatan dan tenggara (Aristarchus, Kepler, dan Copernicus), dan barat laut (Harding) .

Pemodelan dan peninjauan pekerjaan oleh tim lain telah menghubungkan potongan batu eksotis lainnya dengan kubah yang kaya akan silika atau dengan dataran tinggi yang mengelilingi lokasi pendaratan. Semua bahan lokal dan eksotis di antara sampel Chang'e-5 yang dikembalikan dapat digunakan untuk menjawab sejumlah pertanyaan ilmiah lebih lanjut.

 

“Dalam mengatasi ini, kami akan memperdalam pemahaman kami tentang sejarah Bulan dan membantu mempersiapkan eksplorasi Bulan lebih lanjut,”  jelas Qian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement