Ahad 15 Aug 2021 13:00 WIB

Peneliti Telusuri Kepunahan Mamut Berbulu

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Mamut Berbulu. Ilustrasi
Foto:

Herbivora besar saat ini seperti gajah secara teratur menempuh jarak yang jauh. Para ilmuwan telah menduga bahwa mamut berbulu berperilaku serupa. Namun, tidak jelas kapan atau seberapa jauh mereka melakukan perjalanan, kata Clement Bataille, seorang ahli geologi di University of Ottawa di Ontario dan rekan penulis temuan tersebut.

Untuk mengetahuinya, dia dan rekan-rekannya menganalisis gading sepanjang 1,7 meter (5,6 kaki) dari mamut berbulu jantan yang mati sekitar usia 28 tahun (beberapa peneliti memperkirakan hewan itu hidup selama sekitar 60 tahun). Sisa-sisa itu berumur sekitar 17.100 tahun, selama zaman es terakhir.

Ketika hewan makan atau minum, jejak unsur seperti strontium dan oksigen terintegrasi ke dalam jaringan tubuh. Rasio isotop strontium yang berbeda pada tanaman dan tanah mencerminkan geologi batuan dasar yang mendasarinya. Isotop oksigen yang ditemukan di air bervariasi tergantung pada kondisi iklim seperti jarak dari pantai, suhu, dan ketinggian.

"Mamut, karena ia memiliki gading yang terus tumbuh, strontium secara bertahap digabungkan saat ia bergerak melintasi lanskap ke dalam gading…seperti semacam rekaman GPS tentang apa yang dilakukan hewan itu,” katanya.

Bataille dan rekan-rekannya sebelumnya telah menggunakan ratusan gigi hewan pengerat dari koleksi museum untuk memetakan bagaimana isotop strontium bervariasi dalam ekosistem di seluruh Alaska. Para peneliti juga memeriksa isotop oksigen dari gigi mamut dan mastodon yang dikumpulkan di seluruh lanskap.

Tim kemudian membandingkan tanda-tanda isotop yang ditemukan di gading mamut berbulu dengan peta-peta ini. Mereka mengembangkan algoritme untuk merekonstruksi pergerakan mamut dari waktu ke waktu, dibatasi oleh penghalang seperti tebing dan gletser dan kemungkinan jarak yang dapat ditempuhnya dalam seminggu.

Jalur simulasi semuanya menunjukkan bahwa mamut menutupi sejumlah wilayah yang "mengejutkan" dalam hidupnya. “Dia berkeliaran di wilayah yang sangat luas dan melintasi hampir seluruh lanskap Alaska,” kata Bataille.

Isotop yang ditemukan dalam garis pertumbuhan beberapa sentimeter pertama gading menunjukkan bahwa mamut menghabiskan masa pertumbuhannya di lembah Sungai Yukon yang lebih rendah. Sebagai remaja, ia menjelajahi area yang lebih luas di dataran rendah pedalaman Alaska, kemungkinan sebagai bagian dari kawanan.

Setelah mencapai usia sekitar 16 tahun, mamut mulai melakukan perjalanan jauh lebih lama yang terkadang menempuh jarak ratusan mil. Pergeseran ini mungkin mewakili titik di mana mamut diusir dari kawanannya, seperti yang sering terjadi pada gajah jantan ketika mereka mencapai kedewasaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement