NASA bertujuan untuk menginvestasikan Rp 9 triliun lebih untuk pengembangan pakaian ini, sehingga total keseluruhan menjadi lebih dari Rp 14 triliun. OIG masih berpikir bahwa NASA tidak dapat memenuhi jadwal pendaratan bulan 2024 yang diharapkan saat ini.

Selain banyak masalah anggaran, audit menunjukkan bahwa jadwal ini mencakup penundaan sekitar 20 bulan dalam merancang, memverifikasi, dan menguji setelan serta membuat dua "setelan kualifikasi", setelan demonstrasi untuk stasiun ruang angkasa dan dua setelan bulan.

“Penundaan ini yang disebabkan oleh kekurangan dana, dampak Covid-19, dan tantangan teknis tidak meninggalkan margin jadwal untuk pengiriman dua xEMU yang siap terbang,” tulis laporan itu.  

“Dalam menganalisis pengembangan pakaian di Johnson Space Center di Texas dan Marshall Space Flight Center di Alabama, meninjau keuangan NASA, perencanaan program dan penganggaran dan banyak lagi, bahwa pakaian tidak akan siap untuk penerbangan sampai April 2025,” jelas laporan itu.

Laporan tersebut menambahkan bahwa setelah pakaian siap, itu tidak berarti bahwa misi ke bulan dapat segera diluncurkan.  Badan tersebut perlu menyiapkan pakaian ini jauh sebelum misi berawak apa pun sehingga astronot dapat berlatih dengan mereka tidak hanya untuk misi Artemis tetapi juga untuk astronot yang terbang ke stasiun luar angkasa dan astronot yang akan bekerja dengan program NASA lainnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika