Rabu 11 Aug 2021 13:19 WIB

Baju Astronout Belum Jadi, Eksplorasi ke Bulan Ditunda?

Baju astronaut kemungkinan belum jadi sampai tahun 2025.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Dwi Murdaningsih
Setelan baju astronaut untuk misi Artemis 2024.
Foto: ap
Setelan baju astronaut untuk misi Artemis 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kantor Inspektur Jenderal (OIG) dari Badan Antariksa Amerika (NASA) menilai target eksplorasi ke bulan pada 2024 belum layak diwujudkan. Program menerbangkan kembali manusia ke bulan itu dikatakan tidak mungkin terjadi karena pengembangan pakaian antariksa yang belum rampung.

Dilansir dari Space, Rabu (11/8), dalam laporan audit OIG, Pengembangan pakaian antariksa generasi baru yang disebut Exploration Extravehicular Mobility Unit (xEMU) tidak akan sempat hingga batas waktu tahun 2024.

Baca Juga

"Jadwal NASA saat ini adalah untuk memproduksi dua xEMU pertama yang siap terbang pada November 2024, tetapi badan tersebut menghadapi tantangan signifikan dalam memenuhi tujuan ini. Mengingat penundaan yang diantisipasi dalam pengembangan pakaian antariksa, pendaratan di bulan pada akhir 2024 seperti yang direncanakan NASA saat ini tidak layak,” demikian bunyi audit tersebut.

OIG menyebut melakukan audit karena pengembangan pakaian antariksa baru merupakan komponen penting untuk mencapai tujuan NASA untuk mengirim manusia ke bulan. Pakaian luar angkasa berperan penting dalam melanjutkan operasi yang aman di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dan menjelajahi Mars dan lokasi luar angkasa lainnya.

Dalam audit tersebut, OIG juga menyoroti sejauh mana NASA mengatasi tantangan yang berkaitan dengan biaya, jadwal, dan kinerja sistem pakaian antariksa generasi berikutnya.

 

 

Pakaian luar angkasa yang saat ini ada, dirancang 45 tahun lalu untuk program pesawat ulang-alik NASA. Sangat penting bagi NASA untuk mengembangkan pakaian baru untuk keselamatan dan efisiensi misi dan program luar angkasa di masa depan. Karena itu, selama 14 tahun terakhir NASA telah mengembangkan pengganti generasi berikutnya ini.

Namun, hambatan lain dalam mengembangkan setelan ini dapat membuat rencana ambisius NASA tertunda, yakni kendala anggaran.

 

“Kami melaporkan pada tahun 2017 bahwa meskipun menghabiskan hampir Rp 2,8 triliun untuk pengembangan pakaian luar angkasa ekstravehicular selama periode sembilan tahun sebelumnya, badan tersebut masih membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memiliki pakaian antariksa siap terbang untuk digunakan dalam misi eksplorasi. Sejak laporan tahun 2017, NASA telah menghabiskan tambahan Rp 3,1 triliun dengan total Rp 6 triliun untuk pengembangan pakaian antariksa," bunyi audit tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement