Jumat 30 Jul 2021 14:06 WIB

Ilmuwan Temukan Eksoplanet 6 Kali Lebih Besar dari Jupiter

Planet itu dinamakan Coconuts-2b.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Planet eksasurya.
Foto: EPA-EFE/ESO/L. Calcada
Planet eksasurya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Jupiter adalah planet terbesar di Tata Surya. Baru-baru ini, ilmuwan menemukan planet eksasurya yang berukuran 6 kali lebih besar dibandingkan Jupiter. Planet itu dinamakan Coconuts-2b.

Dikatakan, Planet tersebut, menjadi planet ekstrasurya yang paling dekat dengan Bumi yang pernah ditemukan. "Seorang mahasiswa pascasarjana Institut Astronomi Universitas Hawaii telah menemukan planet ekstrasurya yang dicitrakan secara langsung, dan itu yang paling dekat dengan Bumi yang pernah ditemukan, pada jarak hanya 35 tahun cahaya," kata universitas itu Hawaii dikutip cnet, Jumat (30/7).

Baca Juga

Penemuan planet itu, lanjut pihak universiats, diawali dengan survei untuk mencari exoplanet (planet di luar tata surya) yang mengorbit cukup jauh dari bintang induknya. Planet ini bernama Coconuts-2b dan sistem bintangnya adalah Coconuts-2. Survei sebelumnya telah menemukan sistem bintang yang disebut Coconuts-1.

Planet ini pertama kali terlihat pada tahun 2011, tetapi para peneliti mengira jika planet itu hanya berdiri sendiri tanpa bintang inang. Studi baru yang diterbitkan dalam Astrophysical Journal Letters pekan ini, menemukan, bahwa planet ini sebenarnya mengorbit di bintangnya pada jarak enam ribu kali jarak Bumi mengorbit matahari.

Berdasarkan studi yang ditulis oleh Zhoujian Zhang, penemuan Coconuts-2b, menjadi pembeda dari temuan empat ribu exoplanet sebelumnya yang kerap mencari tanda kecerahan saat planet bergerak. "Planet ini (Coconuts-2b) bisa langsung dicitrakan berkat pancaran cahaya yang dihasilkan oleh sisa panas yang terperangkap sejak planet itu terbentuk," kata pihak universitas. 

Untuk melihatnya, lanjut mereka, bisa menggunakan inframerah oleh teleskop sensitif. Terlebih, ketika planet itu juga diklaim memiliki enam kali massa Jupiter. Alasan diberi nama tersebut, dikarenakan kependekan dari survei Cool Companions on Ultrawide Orbits (Coconut). 

"Dengan pemisahan orbit yang sangat besar. Coconuts-2b akan menjadi laboratorium yang hebat untuk mempelajari atmosfer dan komposisi planet raksasa gas muda," kata Zhang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement