Jumat 02 Jul 2021 01:34 WIB

Alasan Planet Venus Bukan Tempat yang Cocok untuk Kehidupan

Jumlah air di atmosfer Venus sangat rendah.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemandangan Venus yang ditangkap oleh pesawat parker Solar Probe.
Foto:

 

Ahli astrobiologi NASA, Chris McKay, salah satu rekan penulis studi tersebut mengatakan bahwa temuan penelitian ini meyakinkan. Armada baru misi luar angkasa yang saat ini sedang dipersiapkan untuk Venus tidak akan mengubah apa pun tentang harapan untuk kehidupan di Venus.

"Kesimpulan kami didasarkan langsung pada pengukuran. Ini bukan model, itu bukan asumsi. Misi yang baru saja dipilih NASA untuk pergi ke Venus akan melakukan pengukuran yang sama lagi, mulai dări suhu, tekanan dan  sampai pada kesimpulan yang sangat sama karena Venus tidak berubah,” jelas McKay. 

Namun, para peneliti melihat data dari planet lain juga dan menemukan bahwa awan Jupiter menyediakan aktivitas air yang cukup untuk mendukung kehidupan secara teoritis. Data yang dikumpulkan oleh probe Galileo di ketinggian antara 26 dan 42 mil (42 dan 68 kilometer) di atas permukaan raksasa gas itu menunjukkan nilai aktivitas air berada di 0,585, tepat di atas ambang batas yang dapat bertahan. Suhu di wilayah ini juga hampir dapat bertahan, sekitar minus 40 derajat F.

"Jupiter terlihat jauh lebih optimistis. Setidaknya ada lapisan di awan Jupiter di mana kebutuhan air terpenuhi. Itu tidak berarti bahwa ada kehidupan, itu hanya berarti bahwa sehubungan dengan air, itu akan baik-baik saja,” kata McKay. 

Tingkat radiasi ultraviolet yang tinggi atau kekurangan nutrisi dapat mencegah kehidupan potensial itu berkembang. Pengukuran yang sama sekali baru akan diperlukan untuk menemukan apakah itu benar-benar ada atau tidak.

Hallsworth menambahkan bahwa teknik yang digunakan untuk menghitung aktivitas air juga dapat membantu menentukan kelayakhunian exoplanet (planet di luar tata surya). Hallsworth mengatakan para peneliti dapat melihat skala molekul air untuk planet-planet yang jauh ini dan menunjukkan dengan tepat potensi kelayakannya.

Studi ini diterbitkan di jurnal Nature Astronomy.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement