Selasa 22 Jun 2021 14:57 WIB

Permukaan Planet Venus Bergerak Seperti Lempeng Es

Venus mungkin masih aktif secara geologis.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemandangan Venus yang ditangkap oleh pesawat parker Solar Probe.
Foto: nasa
Pemandangan Venus yang ditangkap oleh pesawat parker Solar Probe.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan menemukan hal yang menakjubkan mengenai planet Venus. Lempeng-lempeng yang membentuk kerak permukaan Venus bergerak dalam bentuk balok-balok yang berdesak-desakan satu sama lain seperti bongkahan es yang pecah.

Menurut studi terbaru, pergerakan blok-blok ini dapat menunjukkan bahwa planet Venus masih aktif secara geologis. Ini juga memberi para ilmuwan wawasan tentang tektonik planet ekstrasurya dan aktivitas tektonik paling awal di Bumi.

Baca Juga

Para peneliti mengatakan temuan ini penting karena telah lama diasumsikan bahwa Venus memiliki kulit terluar padat yang tidak bergerak, atau litosfer, seperti Mars atau Bulan.

 

Paul Byrne, Profesor di North Carolina State University dan penulis utama karya tersebut, mengatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi pola deformasi tektonik yang sebelumnya tidak dikenali di Venus, yang didorong oleh gerakan interior seperti di Bumi.

"Meskipun berbeda dari tektonik yang kita lihat saat ini di Bumi, itu masih merupakan bukti gerakan interior yang diekspresikan di permukaan planet," ujar Byrne dilansir di Standard, Selasa (22/6).

Para peneliti menggunakan gambar radar dari misi Magellan NASA untuk memetakan permukaan Venus. Ketika menganalisis dataran rendah Venus yang membentuk sebagian besar permukaan planet, mereka melihat area di mana blok besar litosfer tampaknya telah bergerak, menarik diri, mendorong bersama, berputar dan meluncur melewati satu sama lain seperti bongkahan es yang pecah di atas danau yang membeku.

 

Prof Byrne mengatakan, pengamatan ini memberi tahu kita bahwa gerakan interior mendorong deformasi permukaan di Venus, dengan cara yang mirip dengan apa yang terjadi di Bumi.

"Lempeng tektonik di Bumi didorong oleh konveksi di mantel. Mantel itu panas atau dingin di tempat yang berbeda, ia bergerak, dan sebagian dari gerakan itu berpindah ke permukaan bumi dalam bentuk pergerakan lempeng." ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement