Lebih kecil, lebih gesit
Untuk saat ini tampaknya jet bisnis supersonik yang lebih kecil yang berkapasitas 8 hingga 15 penumpang akan terlebih dahulu bisa lepas landas. Sejak 2002, Aerion Supersonic telah bekerja keras untuk merampungkan jet-jet semacam itu.
Sejauh ini, belum ada pesawat Aerion yang mengudara. Namun, baru-baru ini Aerion merinci konsep terbaru untuk tri-jet AS2.
Penerbangan pertamanya ditargetkan bisa dilakukan paling cepat pada tahun 2024. Namun penerbangan komersial mungkin dimulai pada 2026.
Para ahli menganggap perusahaan ini memang serius berbisnis. "Aerion terus menghasilkan iterasi baru dari modelnya dan sekarang bahkan membangun tempat perakitan di Florida. Aerion cukup cerdas untuk juga melayani pasar militer,” kata Bernd Liebhardt, insinyur yang berfokus pada proyek supersonik sipil di Pusat Dirgantara Jerman (DLR) di Hamburg.
Hipersonik, lebih cepat dari yang tercepat
Tepat sebelum Paskah, Aerion membuat pengumuman yang mengejutkan para pengamat industri penerbangan. Pada akhir dekade ini, perusahaan berencana membuat lompatan kuantum dalam transportasi udara cepat dengan AS3, jet baru lainnya. Pesawat dengan kapasitas hingga 50 penumpang ini akan dapat melakukan perjalanan maksimum 13.000 kilometer dengan kecepatan Mach 4 (sekitar 5.000 km/jam) atau bahkan lebih cepat.
Ini berarti sebuah pesawat akhirnya akan mulai mencapai wilayah hipersonik rendah, yang dimulai pada Mach 5. Pesawat tercepat saat ini adalah pesawat pengintai militer Lockheed SR71 Blackbird, yang mencapai kecepatan Mach 3,3 (sekitar 4.000 km/jam).
Pesawat ini pernah berhasil terbang dari New York ke London hanya dalam waktu kurang dari dua jam dalam rekor penerbangan dengan pengisian bahan bakar dari udara ke udara. Aerion telah bekerja sama dengan Pusat Penelitian Langley NASA untuk mempelajari masa depan penerbangan komersial dalam rentang kecepatan Mach 3-5.