Talenta digital
Sisi lain, transformasi digital didasarkan pada infrastruktur TIK dan talenta. Chen menuturkan, kekurangan talenta TIK merupakan tantangan yang mendesak bagi negara-negara di kawasan Asia-Pasifik. Untuk mengatasi hal tersebut, Huawei telah berjalan bersama dengan pemerintah, perguruan tinggi dan industri untuk menumbuhkan ekosistem talenta TIK melalui kegiatan.
Huawei telah bekerja sama dengan sekitar 200 universitas untuk membentuk pengembangan bakat akademisi TIK. Perusahaan telah melakukan MoU untuk pengembangan bakat TIK dengan pemerintah Indonesia, Sri Lanka, Bangladesh, Malaysia dan Thailand.
Di Indonesia dan Thailand, Huawei telah membuat rencana untuk 300 ribu talenta digital di setiap negara dalam lima tahun. Di Filipina, Huawei telah menyiapkan lebih dari 49 Huawei ICT Academy untuk memberikan dukungan teknis dan 700 mitra telah menerima sertifikasi Huawei pada tahun lalu. Sedangkan di Bangladesh, Huawei bersama dengan pemerintah dan pelanggan meluncurkan proyek bus pelatihan digital.
Bagi pelajar muda, Huawei merintis program Seeds for the Future di wilayahnya. Program ini bertujuan untuk membantu mengembangkan bakat TIK dan meningkatkan pemahaman siswa muda dan minat mereka dalam industri TIK
Kelompok program ini terus berjalan secara daring bahkan selama pandemi di seluruh negara Asia Pasifik tahun lalu. Hingga saat ini, program tersebut telah memberikan manfaat kepada lebih dari 5.000 siswa dari lebih dari 90 universitas di Asia Pasifik.