Rabu 20 Jan 2021 08:55 WIB

Uji Mesin Utama Roket NASA untuk ke Bulan Gagal

Roket SLS akan dipakai untuk peluncuran astronaut ke Bulan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Badan Antariksa AS (NASA) telah mulai merakit roket Space Launch System (SLS) pertama di platform peluncuran misi Artemis.
Foto: nasa
Badan Antariksa AS (NASA) telah mulai merakit roket Space Launch System (SLS) pertama di platform peluncuran misi Artemis.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Roket Space Launch System (SLS) milik Badan Antariksa AS (NASA) harus dimatikan setelah hanya satu menit dari rencana delapan menit uji mesin besar pertamanya. Dilansir dari Extreme Tech, Rabu (20/1), SLS adalah roket angkat berat yang mirip dengan Saturn V atau SpaceX Falcon Heavy.

Dalam dekade terakhir, NASA telah menghabiskan lebih dari 17 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk SLS. Setelah selesai, SLS akan memiliki daya yang cukup untuk mengirim manusia ke bulan lagi dan meluncurkan muatan besar ke tata surya luar.

Baca Juga

SLS akan memiliki sepasang penguat roket padat, yang desainnya telah diuji, tetapi ada sedikit kesalahan dengan penguat padatnya. Pengujian selama akhir pekan difokuskan pada tahap inti empat mesin RS-25 (di atas), model yang sama digunakan pada Space Shuttle.

Dalam tes, tahap inti dipasang ke rig uji di tanah agar tidak terbang. NASA bermaksud menyalakan mesin selama delapan menit, seperti peluncuran sungguhan. Tetapi pusat kendali penerbangan yang disebut “MCF” pada mesin empat terdengar sangat buruk setelah satu menit.

“Ini bukanlah semua yang kami harapkan,” ujar Administrator NASA, Jim Bridenstine.

Insinyur melihat kilatan kecil pada selubung pelindung termal yang mengelilingi mesin empat, diikuti oleh kesalahan yang menyebabkan shutdown. Jika ada masalah dengan mesin empat, NASA dapat menukarnya dengan RS-25 cadangan yang tersisa dari program Shuttle, tetapi itu tidak akan berhasil jika ada masalah dengan cara mesin terintegrasi dengan roket itu sendiri.

NASA, Boeing (kontraktor SLS utama) dan Aerojet Rocketdyne (pembuat mesin RS-25) sedang menyelidiki masalah tersebut. Jika solusinya sesederhana menukar mesin, itu bisa terjadi hanya dalam sepekan atau 10 hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement