REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan menguji roket Space Launch System (SLS) baru pada bulan depan. Hal tersebut dikatakan oleh pejabat NASA pada pekan ini.
Setelah tiga kali gagal melakukan latihan gaun basah (wet dress) di mana roket dibawa ke landasan peluncuran dan diisi dengan bahan bakar, roket akan tetap berada di gedung penyimpanannya hingga pertengahan Juni.
Teknisi akan terus mengerjakan masalah yang terungkap dalam latihan sebelumnya yang pertama dilakukan pada Ahad (3/4/2022). Sementara itu, roket tetap berada di Vehicle Assembly Building (VAB) di Kennedy Space Center.
Pejabat NASA mengatakan dalam telekonferensi telah membuat kemajuan dalam memperbaiki dua masalah yang muncul selama pengujian, termasuk mengganti nilai pemeriksaan helium yang macet selama pengujian kedua pada 4 April lalu.
NASA mengatakan nilai tersebut telah macet terbuka karena potongan kecil karet di dalamnya yang menghentikannya untuk menutup dan mereka masih menyelidiki asal karet tersebut.
Masalah lainnya adalah kebocoran bahan bakar hidrogen cair yang digunakan untuk menggerakkan roket yang memaksa percobaan ketiga pada gladi bersih gaun basah dibatalkan pada 16 April. Kemungkinan penyebab kebocoran ini adalah baut longgar pada paking dan sejak itu diperketat.
Dilansir Digital Trends, Senin (9/5/2022), Manajer Operasi Kendaraan Senior untuk Program Sistem Tanah Eksplorasi NASA Cliff Lanham mengatakan pihaknya harus memperbaiki masalah kebocoran tetapi mereka tidak tahu pasti sampai mereka mencoba menjalankan bahan bakar sekali lagi.
NASA akan mencoba melakukan gladi bersih untuk keempat kalinya pada awal Juni atau pertengahan Juni. Namun, mereka juga memperingatkan satu latihan lagi mungkin diperlukan setelah ini untuk menyiapkan roket pada peluncuran orbit pertamanya. Roket itu untuk sementara ini dijadwalkan untuk diluncurkan sebagai bagian dari misi Artemis I pada Juni tahun ini, tetapi sekarang akan ditunda paling cepat hingga Agustus.
Ikuti Whatsapp Channel Republika